BERITABETA.COM, Ambon – Wacana ini terendus melalui jejaring sosial media facebook. Sekjen Asprov PSSI Maluku Epang Manuputty, dan Direktur Teknik Asosiasi Provinsi (Asprov) PSSI Maluku Gafar Lestaluhu “diserang” oleh Reza Syaranamual dan kawan-kawan.

Melalui postingan pada Facebook, Reza Syaranamual dan kawan-kawan dengan mengklaim diri sebagai pemerhati sepakbola Maluku meniup isu, seolah-olah ada penambahan pemain yang tidak lolos seleksi tingkat provinsi ke tingkat regional dalam seleksi nasional (seleknas) Tim nasional atau Timnas Usia 16 tahun dan Usia 19 tahun. Namun wacana ini dinilai tidak berdasar, dan sifatnya fitnahan belaka.

Dalam postingan Facebooknya, Reza Syaranamual dan rekan-rekan menyebut Direktur Teknik Asprov PSSI Maluku Gafar Lestaluhu seperti "menjilat ludah sendiri" setelah diketahui ada pemain tidak lolos seleksi tingkat Asprov PSSI Maluku dimasukan ke daftar pemain seleksi regional Maluku di Lapangan Sepakbola Pangkalan TNI-AL IX Ambon, Rabu (7/4/2021), di bawah pengawasan tim seleksi PSSI Pusat masing-masing Firman Utina dan Indrianto Nugroho.

Namun, belakangan pemain yang dibiarkan ikut dalam seleknas Timnas U-16 adalah Decky Latupeirissa asal Sekolah Sepakbola (SSB), Nehemia Benteng, Kecamatan Nusaniwe, Ambon.

Reza Syaranamual dan kawan-kawan menyebar isu kalau Latupeirissa sengaja dibiarkan ikut seleknas Timnas U-16 atas permohonan kedua orangtua pemain dimaksud dan "pesanan" Sekjen Asprov PSSI Maluku Epang Manuputty, anggota Timsel Thomas Lawery dan salah satu pengurus penting SSB Amboina.

Terkait ihwal ini, Direktur Teknik Asprov PSSI Maluku Gafar Lestaluhu, saat dikonfirmasi melalui ponsel Jumat (09/04/2021), dengan santai menanggapi kicauan yang tidak bermutu dari Reza Syaranamual dan kawan-kawan di facebook sepanjang tiga hari terakhir ini.

"Sebenarnya Bung Reza Syaranamual dan kawan-kawan itu sangat keliru dan menyebar fitnah. Mereka bilang saya ibarat jilat ludah sendiri, abal -abal, copot saya dan kata-kata keji lainnya,” ujar Gafar dengan santai.

“Mengapa keliru? sebab sejatinya hanya pemain-pemain sesuai daftar yang sudah saya rilis di media sosial dan yang sudah di kirim ke tim seleknas PSSI Pusat yang diseleksi resmi,” jelasnya.

Gafar menyebut untuk Timnas U-16 sebanyak 31 pemain dan Timnas U-19 ada 32 pemain. “Jadi tidak ada nama yang lain di luar itu. Tolong dicatat supaya tidak gagal paham," tegas Gafar.

Ketua Asosiasi Pelatih Sepakbola Indonesia Maluku ini juga mengakui, saat seleknas di Lapangan TNI-AL di Halong sudah ada pemain yang bernama Decky Latupeirissa.

"Kehadiran pemain ini atas permohonan kedua orangtuanya agar psikologis anak tersebut tidak terganggu. Ya, sah-sah saja pemain itu mau ikut tapi saya katakan yang dipilih hanya 31 pemain timnas U-16 yang sudah kita rilis nama-nama mereka, dan data mereka sudah dimasukkan ke database PSSI Pusat. Saya sampaikan ini biar semuanya jelas," tepis Gafar.

Menyikapi rumor di atas, Instruktur Pelatih Nasional Yessi Mustamu menyesalkan sikap sebagian oknum yang menggunakan momentum seleknas Timnas U-16 dan Timnas U-19, untuk membuat gaduh dunia sepakbola Ambon khususnya, dan Maluku pada umumnya, hampir sebulan terakhir  ini.

"Di semua wilayah yang jadi lokasi seleknas Timnas usia muda tetap ada saja kekecewaan sebagian orang, tapi eloknya kekecewaan maupun kekesalan ini jangan dijadikan alasan untuk merusak hubungan persaudaraan, dan akhirnya dapat mengganggu ruh pembinaan sepakbola Maluku," tutur Yessi.

Mantan pemain Persebaya Surabaya era 1980an ini lalu mengimbau para pihak yang terus menyebar fitnah di media sosial dapat berupaya masuk ke kepengurusan Asprov PSSI Maluku untuk memberikan ide-ide brilian demi kemajuan sepakbola Maluku.

"Mungkin niat mereka itu baik, tetapi caranya yang salah. Artinya, jika mau bikin perubahan system, maka mereka harus masuk (system). Jangan bikin provokasi yang justru akan membuat sepakbola Maluku semakin terpuruk," pungkasnya. (BB-RED)