"Allah melaknat khamr, orang yang meminumnya, orang yang menuangkannya, orang yang menjualnya, orang yang membelinya, orang yang memerasnya, orang yang meminta untuk diperaskan, orang yang membawanya, orang yang meminta untuk dibawakan dan orang yang memakan harganya." (HR :  Ahmad, Ath-Thayalisi, Al - Hakim, Abu Dawud, At-Tirmidzi dalam Al-Manhiyaat).

Maa sha Allah, Begitu dahsyatnya pengaruh khamr bagi manusia sehingga Allah pastikan keharamannya.

Anak anakku, jauhkan cara berpikirmu secara liberal dalam beragama. Cara berpikir ini laksana virus yang menyerang sendi sendi imanmu. Teramat halus tapi sanggup meruntuhkan iman Islammu. Banyak sudah korban - korban berjatuhan, nak.

Menurut mereka, tak ada pengaruh lingkungan buat kita. Sepanjang iman kita kuat.  Sayangnya mereka tak memikirkan akibatnya.

Jika kaum muslimin mampu menahan pengaruh di sekelilingnya, lalu mengapa Rasulullah sebagai pemimpin umat Islam melarang khamr ada di sekitar umatnya?

Jika di daratan Eropa ini mampu menahan keindahan agama Islam di sekeliling mereka, lalu mengapa begitu kuat larangan bagi umat muslim yang ta'at kepada agamanya ?

Begitulah aturan main dunia ini.  Pengaruh lingkungan itu tak bisa diabaikan.

Anak - anak perempuan negeriku.  Beruntunglah keputusan ini segera ditarik, bila tidak, kalian akan terbiasa dengan pemandangan sekelompok anak - anak muda mabuk - mabukan, mempertontonkan alat kelaminnya, mengencingi jalanan umum tanpa malu di hadapanmu.

Putri kami, harus kehilangan kelincahannya, menghabiskan sisa umurnya di atas kursi roda karena jahatnya alkohol yang di tenggak remaja seusianya.

Ironisnya, negeri - negeri maju mulai menekan jumlah kandungan alkohol bahkan sampai 0 %. Tren gaya hidup sehat tanpa alkohol semakin massif.

Inggris, sebagai negara di barisan teratas jumlah pemabuk di dunia mempunyai gerakan yang disebut teetotalism. Sebuah gerakan anak - anak muda tanpa alkohol.

Para orang tua berbondong - bondong meninggalkan khamr. Mereka sedang berjuang memungut remahan kesehatan yang mungkin saja masih tersisa.

Sementara negerimu, nak membuka pintu itu selebar - lebarnya. Rupanya kerasnya teriakan para penjaga negerimu terdengar juga. Kebijakan ini akhirnya dicabut. Maka berteriaklah nak, bila kau lihat sesuatu yang  membahayakan negerimu. Berteriaklah !

Sesungguhnya mereka akan mempertanggung jawabkan satu persatu keputusan mereka di hadapan-Nya kelak.

Anak – anakku, negerimu sedang tak baik baik saja. Kapitalisme bagai belalai - belalai gurita, mendobrak, mencekik para manusia berdasi yang katanya terpilih menyuarakan suaramu. Semoga negerimu tak menyerupai negeri para bedebah.

Nak, meskipun kau sendirian membawa kebenaran di tanganmu, lari dari kejahatan yang menggonggongmu, jangan pernah takut.

Bacalah kisah Abdurrahman Ad- Dakhil, sendiri  berlari dari kejaran pedang kematian. Ia buktikan kepada dunia bahwa tak ada yang bisa melawan takdir Allah. Kota Cordoba adalah persembahannya untuk umat Islam. kemegahannya berabad terhampar di semenanjung Iberia.

Nak, walau sejuta orang datang menghunus pisau - pisau lalu ditodongkan ke lehermu, tak akan lepas kursi kuasamu jika Allah telah pilihkan itu untukmu. Adakah yang bisa melawan ke - Maha - an Allah ? Lalu apa yang kau takutkan, nak ?

Bangunkan tembok iman sekokoh tembok Zulkarnain di ruang ruang kalbumu. Patuhi aturan Allah SWT. Ikuti cara Rasulullah SAW.

Kau akan secerdas Umar bin Khottab, seadil Umar bin Abdul Aziz, sebijaksana Harun Al - Rasyid dan sederet pemimpin muslim yang membawa kaum muslimin ke titik tertinggi peradaban manusia, nak.

Kau akan setangguh Khalid bin Walid, sekuat Usamah bin Ziyad, segigih Salahuddin Al - Ayyubi, seperkasa Muhammad Al - Fatih, taklukkan bumi Allah dengan cahaya Islam dan  kehangatan cinta-Nya, nak. Negerimu tak bisa lagi menjagamu. Banyak yang mulai menggerogotinya. Seperti daging tercabik - cabik mulut serigala.

Lihatlah Turki, nak. Sejarah mereka masih jelas terbaca. Mereka menguasai dua pertiga bumi Allah dengan menegakkan syariat Islam. Justeru negeri mereka terpenggal - penggal saat mereka merubah haluan memisahkan antara agama dan kehidupan bernegara.

Kini geliat mereka mulai diperhitungkan dunia. Mengapa ? Kesadaran masyarakatnya akan pentingnya agama ini.

Nak.. Kuatkan pijakanmu, lebarkan sayap - sayapmu.  Arungi lautan ilmu Allah, di situ kau akan  belajar menjadi seorang pemimpin sejati.

Percayalah !

Kaitkan niatmu di langit Allah. Jelajahi ilmu- Nya dengan sabar. Tak perlu kalian mengadu nasib. Pantaskan saja dirimu, nak. Ingat ! Jangan khianati Tuhanmu...

Kelak bila Allah jatuhkan pilihan- Nya pada kalian menjadi pemimpin, tak satu manusia dapat menganulirnya. Jadilah pemimpin - pemimpin masyarakat bertaqwa, pemimpin yang dicintai masyarakatnya.

Nak, jangan pernah hidangkan khamr di meja - meja negeri yang kau pimpin. Takutlah pada Allah. Berkah negerimu ada di jari jarimu.  Wallahu a'lam bishowab.

Geldrop 19 Rajab 1442 H