BERITABETA.COM, Masohi — Bupati Maluku Tengah (Malteng), Zulkarnain Awat Amir secara resmi membuka kegiatan Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Mateng tahun 2025-2029 di Baileo Soekarno, Kota Masohi, Rabu (15/10/2025).

Bupati Malteng, Zulkarnain Awat Amir dalam sambutannya menerangkan, Musrenbang merupakan salah satu tahapan krusial dalam rangka penyusunan RPJMD yang akan menjadi dokumen utama arah pembangunan Kabupaten Malteng selama lima tahun ke depan.

Zulkarnain mengemukakan, proses penyusunan RPJMD harus memenuhi prinsip-prinsip teknokratik, partisipatif, politis, serta berorientasi pada hasil, sehingga pembangunan Kabupaten Malteng ke depan diarahkan untuk mewujudkan visi daerah, yakni 'Membangun Maluku Tengah yang Maju, Sejahtera, Rukun dan Berkeadilan'.

"Visi ini menjadi panduan moral dan arah kebijakan pembangunan yang diterjemahkan dalam Panca Cita Pembangunan Daerah," terang Zulkarnain Awat Amir.

Wakil Ketua Umum Asosiasi Pemerintah Kabupaten Seluruh Indonesia (APKASI) ini memaparakan 'Panca Cita' pembangunan daerah di hadapan para pihak yang hadir.

Dia kemudian menyebut satu per satu 'Panca Cita' tersebut, yakni Membangun SDM yang berkualitas, sehat dan terampil. Meningkatkan daya saing dan stabilitas perekonomian daerah. Mewujudkan tata kelola pemerintahan yang bersih, efektif dan berdaya saing. Memperkuat ketahanan sosial, budaya dan lingkungan serta Mempercepat pembangunan infrastruktur dan pengembangan wilayah.

"Kelima arah tersebut saling terhubung dan harus dijalankan secara seimbang, berkelanjutan, serta berpihak pada masyarakat sebagai subjek utama pembangunan," sebutnya.

Ia kembali mengungkapkan, Musrenbang kali ini bukan sekadar formalitas prosedural, melainkan tahapan substantif untuk menjamin akuntabilitas perencanaan pembangunan daerah.

Karena itu, dia menginginkan agar dokumen RPJMD ini harus menjadi dokumen yang hidup, yang tidak hanya menggambarkan keinginan, tetapi mencerminkan kapasitas fiskal daerah dan kemampuan pelaksanaannya.

Apalagi sambung dia, ke depan daerah akan menghadapi kebijakan nasional terkait efisiensi anggaran dan pengurangan TKD, sehingga setiap rupiah yang dikelola harus benar-benar menghasilkan manfaat maksimal bagi masyarakat.

"Sementara di sisi lain, kita juga harus menghadapi tantangan pembangunan yang besar, terutama pengentasan kemiskinan dan pengangguran, Pengendalian inflasi dan peningkatan investasi daerah, Penanganan stunting dan peningkatan pelayanan dasar, Digitalisasi pemerintahan dan penguatan tata kelola birokrasi serta Penguatan ketahanan pangan dan hilirisasi komoditas unggulan daerah," ungkapnya.

Dirinya menegaskan, dalam kondisi yang penuh tantangan, semangat kebersamaan dan integritas Aparatur Sipil Negara (ASN) serta pimpinan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) adalah kunci utama.

Dalam kesempatan tersebut, dia mengajak seluruh pihak untuk bekerja sungguh-sungguh dan profesional, mengutamakan program prioritas yang populis dan berkeadilan, bukan kegiatan seremonial yang tidak produktif; mengoptimalkan sumber PAD secara kreatif dan inovatif, tanpa menambah beban bagi masyarakat serta menjalin sinergi lintas sektor, agar perencanaan pembangunan benar-benar terintegrasi dan efisien.

"Melalui forum Musrenbang ini, saya berharap seluruh peserta memberikan masukan, kritik dan gagasan konstruktif untuk menyempurnakan dokumen RPJMD ini, agar benar-benar mencerminkan aspirasi masyarakat dan arah pembangunan yang berkeadilan," pungkasnya. (*)

Pewarta : Edha Sanaky