Di Bawah Makam Almarhumah Wa Laba, ada Saluran Air Terhubung ke Laut

BERITABETA.COM, Ambon – Jasad perempuan yang ditemukan mengapung di Pantai Waihaong Kelurahan Silale, Kecamatan Nusaniwe, Kota Ambon, Provinsi Maluku, hingga menghebohkan public Kota Ambon dua hari lalu, ciri-cirinya telah diketahui.
Jasad tersebut dipastikan adalah almarhumah Wa Laba (81), warga Keluarahan Silale Waihaong. Usai ditemukan terdampar, jenazah almarhumah lalu dibawa ke RSUD Haulusy di Keluarahan Kudamati, Kota Ambon.
Jasad almarhumah terdampar ke pantai Waihaong akibat dibawa oleh arus air. Diketahui, makam almarhumah ini berdekatan dengan pantai Waihaong.
Pihak keluarga mengakui almarhumah telah meninggal dunia, dan dimakamkan beberapa waktu lalu pada Tempat Pemkaman Umum Syuhada Waihaong.
Untuk memastikan kebenaran jasad tersebut adalah Wa Laba, pihak kepolisian lalu meminta persetujuan dari keluarga yakni Basri Taher, anak almarhumah, untuk dilakukan penggalian makam tersebut.
Koordinasi juga dilakukan polisi dengan pihak RT, RW dan Tokoh Masyarakat dan Tokoh Agama setempat. Penggalian makam akhirnya dilakukan pada Rabu malam, (31/03/2021), sekira pukul 22.32 WIT.
Proses penggalian makam turut disaksikan langsung oleh Kapolsek Nusaniwe, Iptu Vergie Syahailatua, Bhabinsa Waihaong dan Silale, personil identifikasi Polresta Ambon, Bhabinkamtibmas.
Termasuk anak dari almarhumah, juga RT, RW dan lurah, tokoh masyarakat, tokoh agama Waihaong - Silale.
Pihak keluarga pun yakin kalau jasad tersebut adalah orang tua mereka. Ini diketahui setelah penggalian, jasad almarhumah Wa Laba sudah tidak berada di tempatnya.
Penyebab jasad almarhumah terdampar ke pantai karena di bawah makam, terdapat saluran air (gorong-gorong), yang mana terhubung ke laut.
Penyelidikan di tempat kejadian perkara, juga ditemukan ada helai rambut, kapas dan bekas kulit menempel pada kain kafan, di dalam makam tersebut.
Pihak keluarga memastikan ciri-ciri pada jasad tersebut itu cocok dengan almarhumah, Wa Laba.
Karena kondisi makam ini terhubung ke laut, maka pihak keluarga akan memindahkan kubur almarhumah ke tempat pemkaman yang baru.
Sementara itu, Kapolsek Nusaniwe, Iptu Vergie Syahailatua kepada wartawan mengakui, berdasarkan analisa dari penyelidikan dan pengamatan di lokasi, tempat pemakaman itu telah terjadi abrasi atau aus.
Persisnya, di bawah makam TPU Syuhada Waihaong itu lebih khususnya area makam tersebut di atas saluran Air (gorong-gorong).
Akibatnya, lanjut Kapolsek, jenazah almarhumah hanyut dan dibawa oleh air laut hingga ke pesisir pantai.
Terpisah, dokter Forensik RSUD Haulusy dr. William, kepada wartawan menejlaskan, jasad almarhumah ini telah mengalami pembusukan (penyabunan atau pelilinan), saat berada di dalam tanah.
“Jadi pembusukan jenzah ini bukan terjadi di air laut. Karena berdasarkan pemeriksaan dari luar jasad, kami tidak menemukan adanya tanda-tanda kekerasan pada tubuh almarhumah,” ungkapnya. (BB-RED)