BERITABETA.COM, Bula — Dari kabupaten Seram Bagian Barat, Wakil Menteri (Wamen) Agraria dan Tata Ruang (ATR) Republik Indonesia, Surya Tjandra melanjutkan mengunjungi kunjungan kerjanya ke Kabupaten Seram Bagian Timur (SBT), Provinsi Maluku, Minggu (21/02/2021).

Di sana Wamen ATR mengunjungi Kampung Agraria di Desa Administratif Waiketambaru Kecamatan Bula Barat. Dalam kunjungan ini, Wamen ATR/Badan Pertanahan Nasional didampingi Kepala BPN Provinsi Maluku dan BPN Kabupaten SBT langsung meninjau tempat budidaya Belut dan lokasi peternakan Sapi di Desa Administratif Waiketambaru.

Plh Bupati SBT Syarief Makmur mengapresiasi kunjungan Wamen ATR ke Kabupaten bertajuk 'Ita Wotu Nusa' itu, Menurutnya kunjungan ini menjadi satu kehormatan bagi daerah di wilayah paling timur Pulau Seram.

"Dalam melaksanakan tugas sebagai Pelaksana Harian Bupati SBT, tentunya waktu yang singkat ini menjadi kebanggaan bagi saya, karena pak Wakil Menteri bisa berada di Kabupaten Seram Bagian Timur," ujar Syarief Makmur.

Sekda SBT ini berarap dengan kunjungan Wamen di bumi ladang gas dan minyak itu, dapat mencari solusi terbaik terhadap persoalan yang dihadapi masyarakat dan Pemerintah Daerah Kabupaten Seram Bagian Timur.

Menurut Sekda, saat ini SBT masih mengalami kendala terkait dengan penerbitan sertifikat Bandar Udara Kufar di Kecamatan Tutuk Tolu, termasuk sertifikat beberapa instansi vertikal yang kurang lebih sudah satu tahun ditunggu.

"Tapi, Alhamdulillah dengan kerja keras Kepala Pertanahan Nasional Kabupaten SBT yang sangat responsif dan membangun komunikasi baik dengan Pemda sehingga kendala-kendala itu sudah kita atasi," tandasnya.

Kepala BPN SBT Heriyanto Aritonang mengatakan, Desa Waiketambaru dipilih sebagai desa percontohan pertama bagi desa-desa lain di SBT melalui kegiatan GTA tahun 2020.

Menurutnya, penetapan desa itu menjadi Kampung Reforma Agraria telah melewati berbagai proses, yakni dimulai dari pengumpulan data analisis, hingga proses penetapan lokasi.

"Dari berbagai proses tersebut, diperoleh data pada Desa Waiketambaru terdapat tiga potensi unggulan yaitu; Padi, Belut dan Sapi" ungkap Aritonang.

Sementara itu, Wakil Menteri ATR Surya Tjandra menjelaskan ATR dan BPN pada 2014, telah digabungkan oleh Presiden Jokowi sebagai ATR/BPN.

Ia mangaku dua lembaga ini memiliki jalur pekerjaan yang berbeda, namun dikombinasikan. Tujuannya, kata dia, Presiden RI menginginkan dalam program sertifikasi yang sedang digencarkan akan dengan harapan dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

"Setelah diberi sertifikat, naiknya kesejahteraan rakyat di situ. Nilainya berapa persen kenaikan pendapatannya. Kalau Bappenas mengatakan target kami di Kementerian ATR/BPN adalah 25 persen lebih sedikit," tuturnya.

Hal itu karena dua lembaga ini belum lama digabungkan di mana tantangan pun sudah dihadapi. Wamen mengungkapkan, Kementerian ATR/BPN ini pernah berlanglang buana.

Selain itu, kata Tjandra, persoalan pertanahan hampir terjadi di semua daerah. Problem itu, lanjut dia,  misalnya satu tanah bisa memiliki dua rezim hukum yakni hutan dan non hutan yang tidak memiliki batasan yang jelas

"Apa yang terjadi di sini barangkali satu terobosan yang memberi kita harapan, di mana apa yang kita alami, masalah yang kita hadapi sebetulnya bisa diatasi" timpal Wamen. (BB-AZ)