BERITABETA.COM – Penyakit jantung disebabkan oleh kerusakan pada sebagian atau seluruh jantung, kerusakan pada arteri koroner, atau pasokan oksigen yang buruk ke jantung.

Beberapa jenis penyakit jantung, misalnya kardiomiopati hipertrofik, bersifat genetik. Sementara, penyakit jantung bawaan dapat terjadi sebelum seseorang dilahirkan. Penyakit jantung koroner disebabkan adanya endapan lemak yang berkumpul di dalam sel yang melapisi dinding suatu arteri koroner dan menyumbat aliran darah.

Endapan lemak ini terbentuk secara bertahap dan bisa tersebar di percabangan besar dari kedua arteri koroner utama yang mengelilingi jantung dan menyediakan darah bagi jantung.

Proses pembentukan endapan lemak atau ateroma ini disebut aterosklerosis. Endapan lemak diketahui bisa menonjol ke dalam arteri dan menyebabkan arteri menjadi sempit.

Apabila terus membesar, bagian dari endapan lemak ini bisa pecah dan masuk ke dalam aliran darah atau bisa terbentuk bekuan darah di permukaan plak tersebut. Padahal, supaya bisa berkontraksi dan memompa secara normal, otot jantung atau miokardium memerlukan pasokan darah yang kaya akan oksigen (O2) dari arteri koroner.

Jika penyumbatan arteri koroner semakin memburuk, pengurangan pasokan darah atau iskemi pada otot jantung pun bisa terjadi dan menyebabkan kerusakan jantung.

Penumpukan lemak pada dinding dalam pembuluh darah jantung (pembuluh koroner) lama-kelamaan bisa diikuti oleh berbagai proses, seperti penimbunan jaringan ikat, pengapuran, dan termasuk pembekuan darah. Semua kondisi itu diketahui bisa mempersempit atau menyumbat pembuluh darah jantung.

Penyumbatan ini tak bisa diremehkan karena akan mengakibatkan otot jantung di daerah tersebut mengalami kekurangan aliran darah dan dapat menimbulkan komplikasi utama dari penyakit arteri koroner, yakni nyeri dada (angina pectoris) dan serangan jantung (infark mikardinal) yang bisa menyebabkan kematian mendadak.

Untuk mengantisipasi kejadian tersebut, salah satu upaya yang bisa dilakukan yakni dengan mengetahui ciri-ciri penyakit jantung agar penanganan bisa dilakukan secepat mungkin.

Gejala Penyakit Jantung

Orang yang menderita penyakit jantung koroner secara umum memang akan menunjukkan gejala nyeri dada sebelah kiri. Rasa sakit tersebut berasal dari pembuluh koroner yang menyempit atau tersumbat.  Namun sayangnya, penyakit ini tak berwajah tunggal.

Melansir Buku Menaklukkan Pembunuh No. 1: Mencegah dan Mengatasi Penyakit Jantung Koroner Secara Tepat dan Cepat (2010) oleh Dr. A. Fauzi Yahya, Sp.J.(K), FIHA, ada beberapa gejala lain yang bisa dicurigai sebagai ciri penyakit jantung.

Berikut beberapa di antaranya:

1.Sakit dada bisa terjadi hanya di dada bagian tengah

2.Sakit dada di bagian tengah yang menjalar ke leher dan dagu

3.Sakit dada di bagian tengah yang menjalar ke bahu kiri

4.Sakit yang mengenai ulu hati

5.Sakit dada di ulu hati yang menjalar hingga ke leher, dagu, dan kedua lengan

6.Sakit seperti leher tercekik

7.Sakit di bahu kiri dan menjalar ke kedua lengan

8.Sakit di punggung

9.Sesak napas

Rasa tidak enak seperti ditindih beban berat di dada bagian tengah adalah keluhan klasik lain penderita penyempitan pembuluh koroner. Rasa sakit tersebut dapat menjalar ke lengan kiri atau kanan, bahkan ke rahang dan punggung. Terkadang, leher juga terasa seperti dicekik.

Rasa sakit ini biasanya berlangsung selama 5-20 menit. Keluhan itu dapat muncul bersama aktivitas fisik, seperti:

-Menaiki tangga

-Berjalan cepat

-Mengangkat barang

Sebagian orang bahkan bisa merasakan keluhan tersebut pada saat melakukan aktivitas fisik sederhana, seperti: mandi, makan dan menyapu. Rasa sakit itu baru akan mereda jika aktivitas dihentikan atau penderita mengisap obat nitrat yang diletakkan di bawah lidah.

Kondisi yang perlu diwaspadai betul adalah jika rasa sakit di dada muncul mendadak dengan keluarnya keringan dingin dan berlangsung lebih dari 20 menit serta tidak berkurang dengan istirahat. Kejadian itu bisa jadi pertanda serangan jantung.

Serangan jantung ini terjadi apabila pembuluh koroner jantung tiba-tiba menyempit parah atau tersumbat total. Namun, sebagian penderita penyakit jantung tidak juga merasakan keluhan klasik tersebut.

Sesak Napas Seperti Asma

Ada penderita penyakit jantung yang mengeluh rasa tidak nyaman di ulu hati yang kemudian diduga sebagai gejala sakit maag. Sementara, penderita lain bisa jadi akan mengeluhkan rasa lemas atau mengalami pingsan.

Penderita yang kurang beruntung bahkan bisa jadi meregang nyawa saat pertama kali mengalami gejala klinis penyakit jantung.

Melansir Buku Agar Jantung Sehat (2010) oleh Pangkalan Ide, penyakit jantung koroner sayangnya tidak memiliki gejala-gejala yang spesifik. Gejala penyakit ini bahkan terbilang persis seperti orang masuk angin. Maka dari itu, penyakit jantung sering disebut juga sebagai sindrom masuk angin atau angin duduk.

Sesak napas juga bisa menjadi ciri penyakit jantung. Apabila jantung tidak dapat memompa cukup darah untuk memenuhi kebutuhan tubuh, Anda bisa mengalami sesak napas atau kelelahan ekstrem tanpa tenaga (BB-DIP)