BERITABETA.COM – Hasil penelitian dari 23andMe, perusahaan bioteknologi dari Amerika Serikat menyebutkan golongan darah O memiliki perlindungan yang lebih baik ketimbang Golongan darah A dan B dalam melawan virus corona Covid-19.

“Data awal dari studi genetik Covid-19 yang sedang berlangsung dari 23andMe tampaknya memberikan lebih banyak bukti bahwa golongan darah seseorang, yang ditentukan gen A-B-O, ada kaitan dalam kerentanan terhadap virus,” tulis perusahaan dalam sebuah blog, sebagaimana ditulis Fox News dan dikutip beritabeta.com dari cnbcindonesia.com, Kamis (11/6/2020).

Lebih spesifik, tulis perusahaan itu, darah tipe O mungkin lebih mampu melawan Covid-19. Bahkan, hasil awal menunjukkan bahwa orang dengan tipe darah ini, 9-18% lebih kecil positif Covid-19 dibanding jenis darah lain.

“Temuan ini bertahan ketika disesuaikan dengan usia, jenis kelamin, indeks massa tubuh, etnis dan komorbiditas (penyakit penyerta),” jelas perusahaan seraya tetap menambahkan ada sedikit kerentanan dibanding golongan darah lain.

Perusahaan 23andMe, melakukan penelitian sejak April ke 750.000 orang. Penelitian dilakukan untuk membantu para ilmuan memahami bagaimana genetika berperan dalam seseorang terinfeksi, termasuk mengapa ada yang mengalami gejala serius, ringan hingga tanpa gejala.

Sementara itu, kepada Bloomberg, peneliti utama studi ini Adam Auton mengatakan laporan ini masih awal. Bahkan ukuran sampe mungkin belum cukup untuk menemukan keterkaitan genetik.

“Ada beberapa laporan tentang hubungan antara Covid-19, pembekuan darah dan penyakit kardiovaskuler. Laporan ini memberikan beberapa petunjuk tentang gen mana yang mungkin relevan,” katanya.

“Kami bukan satu-satunya kelompok yang melihat ini. Pada akhirnya komunitas ilmiah mungkin perlu mengumpulkan sumber daya untuk benar-benar menjawab pertanyaan seputar kaitan antara genetika dan Covid-19,” jelasnya.

Sebelumnya, pada Maret, sebuah penelitian di China juga menerbitkan temuan serupa. Bahwa mereka yang memiliki tipe darah O, mungkin akan lebih resisten terhadap virus yang diberi nama SARS-CoV-2 ini sedangkan yang berdarah A lebih berisiko.

Pernyataan ini berasal dari sebuah studi yang menggunakan data pasien Covid-19 di dua daerah di China, yaitu kota Wuhan dan Shenzhen.

Pada studi ini, ditemukan bahwa jumlah pasien COVID-19 yang bergolongan darah A lebih banyak daripada pasien yang bergolongan darah O. Padahal, secara umum, jumlah orang yang bergolongan darah A di kedua kota tersebut lebih sedikit dibandingkan yang bergolongan darah O.

Perbedaan jumlah ini cukup signifikan sehingga peneliti menyimpulkan bahwa orang dengan golongan darah A lebih rentan terkena infeksi virus Corona. Dan sebaliknya, orang yang bergolongan darah O memiliki risiko yang lebih rendah terkena penyakit ini.

Namun, perlu diingat bahwa penelitian mengenai risiko terkena COVID-19 berdasarkan golongan darah baru dilakukan satu kali dan hanya pada sebagian kecil penderita.

Selain itu, masih ada beberapa keterbatasan pada penelitian ini yang membuat hasilnya perlu ditelaah lebih lanjut sebelum bisa dipastikan kebenarannya.

Jadi, masih terlalu dini untuk menyatakan bahwa orang dengan golongan darah A memang lebih rentan terinfeksi virus Corona dibandingkan orang dengan golongan darah O.

Yang telah diketahui sejauh ini, kerentanan seseorang terhadap infeksi virus apa pun dipengaruhi oleh kekuatan daya tahan tubuhnya. Daya tahan tubuh yang lemah, misalnya karena usia lanjut atau penyakit kronis, dapat membuat seseorang lebih mudah terinfeksi virus (BB-DIP)