BERITABETA.COM –  Buah pala (Myristica fragrans Houtt) oleh sebagian orang dikenal sebagai rempah-rempah multiguna. Baik daging dan biji pala sangat bermanfaat dan banyak digunakan.

Bijinya banyak digunakan sebagai rempah-rempah penambah aroma dan cita rasa masakan, sedangkan daging buahnya juga dimanfaatkan sebagai minuman segar dan manisan. Begitu juga fulinya banyak dimanfaatkan sebagai bahan pembuat kosmetik.

Dari sekian banyak manfaat itu, ternyata biji pala memiliki sifat psikotropik yang cukup berbahaya bagi tubuh manusia dan patut diwaspadai, bila dikonsumsi secara berlebihan.

Sifatnya yang psikotropik dapat menyebabkan pusing kepala, mual-mual, dehidrasi, kehilangan keseimbangan, jantung berdebar-debar, kejang dan kematian jika dikonsumsi dalam jumlah besar.

Sunanto,(1993)dalam penelitiannya  menyebutkan bahwa penyebab dari pusing kepala, mual-mual dan kehilangan keseimbangan itu sebenarnya adalah karena adanya kandungan elemicin di dalam biji pala.

Menurutnya, elemicin tersebut bersama-sama dengan myristicin dalam tubuh orang yang memakannya diubah menjadi senyawa baru yang mirip dengan mescalin dan amfetamin. Maka bagi orang yang memakannya tidak hanya memabukkan atau menenangkan, tetapi sudah bersifat membius.

Hal yang sama juga diungkap, Weiss E.A. (1997). Ia  menambahkan bahwa, selain senyawa elimicin yang terdapat pada biji pala, senyawa aromatik myristicin dan safrole sebesar 2 – 18% yang terdapat di biji pala juga akan dapat menyebabkan merangsangnya halusigenik.  

Hal ini bila dikonsumsi dengan dosis 5 gram dan apabila dikonsumsi dengan dosis 8 gram (setara dengan dua biji) pala, akan berubah sifat menjadi narkotika yang berbahaya, bahkan dapat merenggut nyawa.

Untuk itu, disarankan bagi masyarakat dunia agar tidak mengkonsumsi buah pala terutama biji pala dalam jumlah yang banyak dan dalam jangka panjang. Meskipun,  menurut hasil-hasil penelitian menunjukkan bahwa buah pala mengandung berbagai macam zat gizi seperti kalsium, fosfor, vitamin C, vitamin A, sedikit zat besi, minyak lemak, protein, selulosa, pentosan, pati, resin, mineral dan senyawa metabolik sekunder seperti minyak atsiri.

Zat-zat atau senyawa-senyawa tersebut memiliki banyak nilai manfaat yang baik untuk kesehatan tubuh dan dapat juga untuk pengobatan berbagai macam penyakit seperti sakit perut, diare, mual, maag, perut kembung, bronchitis, flatulensi.

Kemudian, radang mata akut, kencing batu, panas tinggi pada anak-anak, cacingan, insomnia, herpes dan rematik. Pemanfaatan untuk obat dapat dilakukan dengan cara diminum maupun sebagai obat luar sesuai kebutuhan dan takaran yang disarankan .

Tanaman asal Pulau Banda, Maluku ini memang sudah dikenal dan dikonsumsi oleh masyarakat baik di Indonesia maupun di negara lain. Selain dikonsumsi sebagai rempah-rempah dan obat, pala juga dimanfaatkan sebagai makanan, minuman, parfum, kosmetik. Dan pala juga memiliki peran sebagai antioksidan anti serangga (insektisidal), antijamur (fungisidal), dan antibakteri (BB-DIO)

Dikutip dari Catatan : Amalia Fildzah Tamimi