BERITABETA.COM, Ambon –Hasil uji laboratorium yang menyebutkan dagangan ikan di Pasar Arumbai, Mardika, Kota Ambon telah tercemar bakteri Escherichia coli (E-coli), akhirnya disikapi Walikota Ambon Richard Louhenapessy.

Dalam kunjungannya ke lokasi Pasar Mardika Ambon, Sabtu (20/7/2019) Walikota memastikan pihaknya akan melakukan pencegahan dengan memfasilitasi air bersih kepada pedagang ikan maupun sayur di pasar itu.

Penggunan air bersih oleh pedagang dimaksudkan agar pedagang tidak lagi menggunakan air laut di sekitar pasar, yang diduga menjadi sumber pencemaran Bakteri E-Coli untuk menyiram dagangan mereka.

“Kita akan memfasilitasi pasokan air bersih bagi pedagang yang berjualan ikan maupun sayur,” kata Richard kepada wartawan saat meninjau lapak pedagang ikan dan sayur di pasar tradisional Mardika Kota Ambon.

Kunjungan Walikota menyusul ditemukannya Bakteri Escherichia Coli, atau biasa disingkat E-Coli di perairan laut sekitar pasar tersebut. Bahkan, air laut yang tercemar bakteri ini biasa dipakai pedagang ikan untuk membasahi dagangan mereka.

Louhenapessy meminta para pedagang agar tidak menggunakan air laut untuk menyiram dagangan mereka.

“Air bersih kita sediakan agar pedagang tidak menggunakan air laut untuk menyiram dagangan,” harapnya.

Menurutnya, bakteri ini mengemuka berdasarkan hasil uji laboratorium terhadap air di pantai Mardika. Terungkap pencemaran bakteri E-Coli sudah melebihi ambang batas. Uji lab dilakukan Balai Karantina Ikan Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan Ambon.

Selain mengandung Bakteri E-Coli, sampel air laut setempat juga mengandung mikroorganisme. Sehingga kata Richard, masalah ini harus disikapi serius.

Pemerintah Kota Ambon, tambah Walikota,   akan berkoordinasi dengan Balai Karantina maupun BPOM Ambon untuk melihat hasil pengujian lebih jauh. Pencemaran bakteri E-Coli pada air laut, bukan hanya berasal dari kotoran tinja pada toilet gantung, tetapi juga sampah yang dibuang masyarakat di laut.

Pemkot, lanjut Richard juga telah menutup toilet gantung yang tidak memiliki septic tank di Pasar Arumbai Mardika dan sekitarnya. Kendati begitu, dia juga berharap masyarakat tidak ikut membuang kotoran di laut.

“Kenyataan yang terjadi jika bakteri e-coli kontaminasi pasti terjadi hal yang luar biasa, seperti diare,” pungkasnya.

Sebelumnya, Kepala Balai Karantina Ikan Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan Ambon, Ashari Syarif mengatakan, hasil uji laboratorium menunjukkan pencemaran bakteri E-coli sudah melebihi ambang batas. Beberapa sampel air laut juga ditemukan kandungan mikroorganisme.

“Dari hasil uji lab memang ada temuan dari air laut yang diambil, dan memang ada kandungan itu,” katanya, Senin (15/7/2019) lalu.

“Dari temuan itu positif, cuma kita tidak menghitung secara kuantitatif. E-coli sudah kita temukan dengan jumlah yang tidak memungkinkan,” ungkapnya.

Pihaknya sudah melaporkan hasil uji laboratorium kepada Pemerintah Kota Ambon untuk ditindaklanjuti. Hal ini dilakukan untuk menjaga mutu ikan yang dikonsumsi oleh masyarakat masuk dalam kategori sehat dan aman.

“Kita sudah memberi masukan untuk pemerintah kota agar menyiapkan air bersih untuk melakukan penyiraman, dan jangan menggunakan air laut di pasar tersebut,” jelasnya.

Tak hanya air bersih, Balai Karantina Ikan Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan Ambon juga merekomendasikan agar tidak boleh ada toilet gantung di kawasan pasar ikan itu.

Di sisi lain, sebelum dikonsumsi masyarakat diminta mencuci ikan hingga bersih dan dimasak dengan suhu diatas 70 dejarat celcius untuk membunuh bakteri. (BB-DIO)