BERITABETA.COM, Ambon  – PT. DreAm Sukses Airindo (DSA) sebagai  perusahan penyuplai air bersih di Kota Ambon kembali berbuat ulah dengan merugikan ribuan pelanggan di sejumlah kawasan di Kota Ambon.

Perusahaan yang kerap semena-mena terhadap pelanggan ini, sudah dua pekan, tidak memenuhi kewajibannya menyuplai air kepada pelanggannya. Akibatnya, sejumlah pelanggan mengaku dirugikan.

Berdasarkan penulusuran beritabeta.com, sejumlah warga (pelanggan) mengaku sangat dirugikan dengan pelayanan yang dilakukan DSA ini. Pasalnya, tidak maksimalnya distribusi air bersih kepada pelanggan kerap terjadi, namun tidak pernah dilakukan pemberitahuan  terkait kendala, kerusakan atau penyebab yang terjadi.

“Ini sudah dua minggu, kami tidak menikmati air bersih secara maksimal. DSA juga tidak pernah menyampaikan pemberitahuan kepada pelanggan. Padahal, saat pembayaran rekening air, bila ada keterlambatan sering dikenai denda,” ungkap Salma Saimima salah satu warga di kawasan perumahan BTN. Kanawa Ambon, Rabu (1/1/2020). 

Ia mengaku, akibat macetnya suplai air bersih dari DSA ini, sejumlah warga di kawasan BTN Kanawa dan sekitarnya, harus merogoh kocek untuk membeli air bersih melalui jasa mobil air.

“Sudah dua pekan kami harus membeli air dari mobil tangki yang harganya juga cukup besar. Per tangki sebesar Rp. 200 ribu, jika sebulan harus dua tangki saja itu sudah bisa menutupi rekening air selama dua bulan,” tandasnya.

Menurut Salma, seharusnya sebagai perusahaan yang bertugas menangani kebutuhan dasar publik, DSA harus profesional dalam menjalankan tugasnya. Apalagi, saat ini kota Ambon lagi gencar-gencar dipromosikan sebagai kota modern, semisal kota music (city of music) dan kota cerdas (smart city), maka pelayanan kebutuah dasar warga juga harus menjadi perioritas.

“Tidak ada alasan untuk tidak disampaikan ke publik atau pelanggan terkait kendala yang dihadapi. Sebagai warga kami juga meminta hal ini menjadi perhatian Walikota Ambon,agar kedepan jangan lagi warga terus dirugikan,” cetusnya.       

Ketidakbecusan DSA juga diungkapkan warga di kawasan BTN Manusela. Sejumlah warga di kawasan perumahan itu, mangaku sangat kecewa dengan sikap DSA yang tidak fair dan transparan dengan kondisi yang terjadi.

“Harusnya ada pemberitahuan jika suplai air macet diberitahukan kendalanya agar pelanggan juga tidak merasa dirugikan. Ini kadang suplai airnya hanya sebentar 15 hingga 20 menit kemudian mati lagi, trus saat kita bayar kok harganya sama,” cetus Ramli salah satu warga.

Dari pantauan beribeta.com, mecatnya suplai air bersih ke sejumlah kawasan di Desa Batumerah, Kecamatan Sirimau, berakibat pada pembelian air bersih melalui mobil-mobil tangki pun harus mengantri.

Beberapa sopir mobil tangki yang dihubungi mengaku pemesanan air bersih cukup banyak. Per hari bisa sampai 20 permintaan.

 “Maaf pak kami belum bisa memenuhi permintaan pengantaran air bersih, karena saat ini kami masih melayani pengantaran ke sejumlah pelanggan yang sudah memesan sehari sebelumnya,” ungkap salah satu sopir mobil tangki (BB-DIO)