BERITABETA.COM, Ambon – Gugus Tugas (Gustu) Percepatan Penanganan Covid-19 Provinsi Maluku, memastikan pesien berinisial MA  yang meninggal dunia tadi malam di RSUD dr Haulussy Ambon, bukanlah pasien Covid-19. Pasien belum mendapat hasil Polymerase Chain Reaction (PCR).

“Nah, informasi yang beredar, pasien itu adalah pasien Covid-19. Sekali lagi kami di gugus tugas, baik di provinsi maupun Kota Ambon, kita tidak menyatakan pasien tersebut pasien Covid-19, sebelum kita mendapatkan hasil swabnya,” ungkap Ketua Pelaksana Harian Gugus Tugas (Gustu) Percepatan Penanganan Covid-19 Provinsi Maluku, Kasrul Selang saat konfrensi pers di Kantor Gubernur Maluku, Jumat (1/5/2020).

Selang menegaskan, pasien meninggal dunia tadi malam di RSUD dr Haulussy Ambon, bukanlah pasien Covid-19, sebelum mendapat hasil PCR (Polymerase Chain Reaction) atau tes swab.

Selang juga mengakui banyaknya rumor yang beredar soal kematian salah satu pasien di RSUD tersebut.

“Kita belum mendapatkan hasil PCR-nya,’’ tegas Selang.

Sesuai kronologis kejadian tersebut,  korban dengan inisial MA yang tinggal dari suatu tempat di Kota Ambon, datang ke RSUD kemarin jam 6 sore atau tepatnya pukul 18.15 WIT.

Proses di rumah sakit, dia atau pasien MA datang dengan keluhan sesak nafas, batuk dan seterusnya dan yang bersangkutan ada riwayat program penyakit yang diwajibkan minum  obat rutin selama 5 bulan.

Kemudian korban di rawat di IGD. Di IGD, korban kemudian di rapid dan hasil rapid reaktif. Kemudian dilakukan konsultasi dan kondisi pasien terus memburuk  dan terus melemah dan semakin sesak.

Korban kemudian dipindahkan ke ruang isolasi sekitar pukul 22.30 WIT dan kemudian pada pukul 23.40 WIT, pasien yang bersangkutan tidak dapat ditolong alias menghembuskan nafas terakhir.

Pasien sebelum meninggal,  oleh petugas sudah dilakukan persiapan untuk mengambil sampel swab, tetapi ketika petugas datang untuk melakukan swab, ternyata Tuhan berkehendak lain. Pasien meninggal dunia, sehingga petugas melakukan swap hanya dari hidung saja dan hasil swab itu sudah dikirim tadi pagi ke Jakarta.

Kasrul mengatakan, pihaknya sangat berempati dengan apa yang dirasakan keluarga almarhumah ini.

“Kami juga merasakan kesedihan seperti yang dialami keluarga korban,  namun upaya pencegahan preventif menjadi pertimbangan dominan dan beberapa protap menyatakan pasien-pasien yang dengan kondisi seperti itu PDP, sambil menunggu swab maka dilakukan protap seperti pasien Covid-19.  Pasien yang PDP ringan pun,  kalau sudah  meninggal, juga diberlakukan layaknya pasien Covid-19,”bebernya (BB-DIO)