BERITABETA.COM, Ambon – Ribuan warga menyambut kedatangan jenazah Istri Wakil Wali (Wawali) Kota Ambon Iffah Karlina Syarif yang tiba di Kota Ambon, Provinsi Maluku, Kamis sore (13/6/2019).

Warga kota, pihak keluarga, para kerabat, ASN,  pejabat dan stakeholder memadati rumah duka di kawasan Galungung,  Desa Batu Merah, Kecamatan Sirimau Kota Ambon. Sementara di beberapa ruas jalan menuju rumah duka para pelajar membuat pagar hidup menyambut kedatangan jenazah.

Jasad almarhumah diterbangkan  dari Bandara Soekarno-Hatta, Jakarta, menggunakan pesawat Garuda Indonesia. Pesawat dengan nomor penerbangan GA646 ini tiba di Bandara Pattimura Ambon, sekitar pukul 15.00 WIT.

Rombongan pejabat baik di Pemerintahan Provinsi Maluku, Kota Ambon, para stakeholder, dan para wakil rakyat terlihat menjemput jenasah di Bandara Pattimura. Iring-iringan mobil jenasah tiba di rumah pribadi, Kawasan Galunggung, Desa Batu Merah, Kecamatan Sirimau, Kota Ambon, pukul 16.00 WIT.

Kedatangan jenazah Ibu Wawali Ambon ini disambut isak tangis keluarga, teman-temannya, maupun warga Kota Ambon yang mengenalnya baik semasa hidup dan para tetangga beliau. Isak tangis pecah saat peti mayat dikeluarkan dari mobil jenasah menuju rumah duka.

Almarhumah diketahui meninggal dunia karena sakit di Medical Center, Amsterdam, Belanda, Senin (10/6/2019) siang waktu Amsterdam. Ia menghembuskan nafas terakhir tepat di usia 55 tahun, 25 hari.

Ibu yang dikenal santun dan ramah ini jatuh sakit disaat mendampingi suami tercinta Syarif Hadler, Wawali Kota Ambon, melakukan kunjungan kerja bersama Wakil Wali Kota Ambon Richard Louhenapessy dan istri di Vlissingen, Belanda.

Kematian ibu dari 3 orang anak yang terdiri dari dua perempuan dan satu laki-laki itu seakan tidak dipercaya. Pasalnya, sebelum terbang ke Belanda, para tetangga mengaku melihat beliau dalam kondisi sehat saat menerima tamu dikala lebaran Idul Fitri.

“Sampai saat ini beta masih seng percaya. Soalnya waktu lebaran antua terlihat paling sehat,” kata Ibu Nona salah satu pelayat dengan mata berkaca-kaca.

Duka mendalam tak hanya dirasakan keluarga dan orang-orang terdekat saja. Tapi wafatnya Wakil Ketua Tim Penggerak PKK Ambon kelahiran Ternate, Maluku Utara itu membuat seluruh warga Kota Ambon Berduka.

Sebelum dimakamkan, Pemerintah Kota Ambon menggelar upacara penghormatan dan penyerahan jenasah almarhumah kepada pihak keluarga. Upacara dipimpin langsung Wali Kota Ambon Richard Louhenapessy.

Setelah penyerahan, peti jenasah kemudian dibawa masuk kedalam rumah duka untuk dibuka pihak keluarga. Sholat jenasah digelar didepan rumah mendiang almarhumah untuk ke dua kalinya, setelah sebelumnya telah dimandikan, dikafankan dan disholatkan di Belanda.

Ribuan pelayat akhirnya menghantarkan almarhumah kelahiran tahun 1964 ini ke tempat peristirahatan terakhir yang berada di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Kebun Cengkih.

“10 Juni 2019, tepat pukul 15.20 waktu Amsterdam melalui teleconference saya menyatakan bahwa Ambon Berduka, karena kita kehilangan seorang perempuan hebat,” kata Richard yang tak mampu menahan isak tangisnya.

Menurutnya, almarhumah adalah seorang istri yang setia mendampingi suami, apapun situasinya. Ia terus memberikan semangat kepada suami saat menghadapi jatuh bangun, fitnah, caci maki, ujian, penghianatan, sanjungan, kekalahan dan kemenangan. Sebab, semuanya itu merupakan resiko politik yang harus dijalani.

Bahkan, tambah Richard, sampai pada ajal menjemputnya, almarhumah sedang menunjukan kesetiannya mendampingi suami tercinta dalam rangka kunjungan kerja Wali Kota dan Wakil Wali Kota Ambon ke Vlissingen, Belanda.

“Atas nama pemerintah kota ambon saya menyerahkan jenasah almarhumah kepada keluarga untuk dimakamkan di tempat peristirahatan terakhir. Berbaringlah dalam damai dan berselimutlah cinta kita. Selamat jalan ibu Iffah,” tandasnya. (BB-HUS)