BERITABETA.COM, Ambon – Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Provinsi Maluku menyampaikan permohonan maaf kepada pihak keluarga RL, pasien yang meninggal di RSUD Haulussy Ambon, Kamis (07/5/2020).

Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Provinsi Maluku mengakui telah terjadi perbedaan persepsi dengan adanya tanggapan pihak keluarga RL yang menyebut almarhum tidak pernah berkontak dengan pasein LS dan bukan merupakan pasien Covid-19.

“Saat ini katong (kami) luruskan bahwa RL, almarhum adik kita yang berusia 19 tahun itu, hasil swebnya terkonfirmasi negatif,” kata Ketua Harian Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Maluku, Kasrul Selang dalam keterangan pers yang berlangsung di Kantor Gubernur Maluku, Senin malam (11/5/2020).

Kasrul juga meminta kepada masyarakat yang menetap di Kampung Rinjani, Desa Batumerah, Kecamatan Sirimau, Kota Ambon agar tidak perlu panik dan  sekaligus Gugus Tugas juga menyampaikan permohonan maaf dengan adanya perbedaan informasi yang diperoleh pihak Gugus Tugas dengan yang terjadi di keluarga RL.

Sebelumnya, dalam sebuah unggahan video, Kamis malam (07/5/2020) sejumlah pemuda di kawasan Kampung Rinjani yang dipimpin  Tokoh Pemuda Sabarudin Rery telah menyampaikan bantahan atas informasi dan sikap Gugus Tugas Covid-19 Maluku yang menyebutkan RL meninggal dunia karena terpapar Covid-19.

“Almarhum punya riwayat penyakit epilepsi dan maag akut, ditambah menjalankan puasa di bulan ramadhan sehingga kondisinya drop, sehingga kami membantah warga kami itu meninggal karena terpapar Corona,” kata Rery dalam video tersebut.

Mereka juga membatah kalau almarhum melakukan kontak dengan pasien sebelumnya yang juga meninggal dengan inisial LS. Riri mengatakan, almarhum tidak pernah kemana-kemana atau keluar kampung bahkan juga RL telah berhanti dari sekolahnya.

“Nah dengan demikian kami mempertanyakan sejak kapan dia menjalin hubungan kontak dengan pasien sebelumnya?. Sedangkan LS sudah meninggal dua hari lalu,” kata Riry.

Riry juga mengungkapkan, RL sebelumnya dilarikan ke RST dr. Latumeten, pada Selasa pagi  6 Mei 2020, karena sakit yang diderita. Setelah menjalani perawatan  diizinkan untuk pulang ke rumahnya di Kampung Rinjani.

Ironisnya, pada Rabu malam RL kemudian dijemput tim Covid-19 dan dibawa ke RSU Haulussy dan akhirnya meninggal dunia disana.

“Untuk itu kami meminta adanya klarifikasi atas masalah ini. Yang paling pokok adalah sejak kapan dia berkontak langsung dengan LS pasien yang meninggal sebelumnya hingga almarhum disebut terpapar Covid-19.

Hal senada juga disampaikan  salah satu pemuda Wahyu Kohilay yang menyebutkan, informasi tetangga mereka terapar Covid-19 telah membuat keresahan di tengah lingkungan tempat tinggal mereka.

“Katong sebagai masyarakat Kampung Rinjani sangat menjunjung tinggi kinerja Pak Gubernur dan jajarannya selama ini, terutama dalam hal penanganan Covid-19 di Maluku. Cuman yang  kami sangat sesalkan disini data dari pihak RSU yang menyebutkan RL meninggal karena terpapar Covid-19,” tandas Wahyu.

Wahyu juga menyebut, apa yang disampaikan terkait RL banyak terutama berhubungan langsung dengan LS atau tetangga kios dengan almarhum LS itu semua tidak benar dan itu merupakan data rekayasa,” beber Wahyu (BB-DIO)

SIMAK JUGA VIDEO DI BAWAH INI :