BERITABETA.COM, Ambon  – Sebuah fakta mengerihkan terungkap di Kota Ambon. Ada sejumlah kasus HIV/AIDS baru ditemukan pada ibu hamil. Hasil ini terungkap berdasarkan hasil pemeriksaan yang dilakukan pada beberapa Puskesmas sepanjang tahun 2019 ini.

Dr. Flora Viola yang juga menjabat sebagai kepala Puskesmas Bentang, Kecamatan Nusaniwe, Kota Ambon mengungkapkan hal ini,  saat menjadi narasumber pada dialog interaktif di radio DUTA FM Ambon, Selasa (3/12/2019)

Dialog ini digelar dengan mengangkat tema menghilangkan stigma buruk pada penderita HIV/AIDS yang diselenggarakan oleh Dinas Kesehatan Provinsi Maluku bekerjasama dengan DMS Media Group Ambon.

Menurut Viola, saat  ini pemeriksaan terkait HIV/AIDS tidak lagi dilakukan hanya pada orang-orang tertentu saja, namun telah bergeser ke dengan menyasar masyarakat umum,termasuk para ibu rumah tangga yang tengah hamil. Dimana para ibu rumah tangga merupakan kelompok yang sangat rentan terinfeksi HIV/AIDS.

Meski tidak menungkap jumlah ibu hamil yang terjangkit, namun data mencengangkan ditemukan pada Puskesmas dimana hasil pemeriksaan yang dilakukan baik pihak Puskesmas kepada para ibu hamil ditemukan banyak dari mereka dinyatakan positif terinfeksi virus HIV/AIDS.

Viola menjelaskan, salah satu penyebab terinfeksinya para ibu hamil yang positif HIV/AIDS adalah akibat para suami yang sering nakal (melakukan hubungan seks di luar dengan pasangan lain), sehingga menularkannya kepada para istri di rumah.

Di sisi lain, penularan dari ibu dengan kondisi HIV positif dapat dicegah selama masa kehamilan agar dapat melahirkan anak dengan kondisi sehat, asalkan yang bersangkutan mengikuti arahan dengan minum obat ARV secara teratur.

“Kalau untuk beberapa tahun terakhir, khususnya ibu rumah tangga kalau sekarang trennya dulu WPS ( Wanita Pekerja Seks), lelaki seks lelaki kalau sekarang dia trennya agak bergeser ke populasi umum dalam hal khususnya ibu rumah tangga,”ungkpanya.

Kata dia,  saat ini lagi gencar pemeriksaan HIV untuk masyarakat umum, jadi biasanya di Puskesmas itu ada layanan ibu hamil wajib pemeriksaan HIV makanya yang banyak di temukan HIV positif kasus baru itu ditemukan pada ibu hamil.

Mengatasi kondisi ini, Ia berharap, agar seluruh lapisan mulai dari pejabat hingga masyarakat biasa, yang ada di desa maupun di kota, harus bisa dijangkau untuk memberikan edukasi dan pemahaman yang benar sehingga mereka tidak lagi memandang HIV/AIDS sebagai momok.

Sebelumnya, Gubernur Maluku, Drs. Murad Ismail pada Peringatan Hari AIDS Sedunia (HAS) tahun 2019, yang dipusatkan di Lapangan Pattimura Park, Sabtu (30/11/2019) juga mengajak semua pihak untuk bersama-sama Pemerintah Provinsi (Pemprov) Maluku menyelamatkan masyarakat Maluku dari ancaman endemik penyakit mematikan HIV-AIDS.

“Mari kita menetapkan niat dan tekad kita untuk bekerja bersama menyelamatkan masyarakat Maluku, baik generasi muda, ibu rumah tangga dan anak-anak dari ancaman endemik HIV-AIDS,”ajak Gubernur Maluku.

Berdasarkan data Kementerian Kesehatan Triwulan IV Tahun 2017, sebut gubernur, Maluku menduduki urutan ke-10 dari sepuluh provinsi dengan kasus AIDS tertinggi per 100.000 penduduk atau AIDS case rate dengan case rate 35,25 per 100.000 penduduk.

“Saya ajak seluruh lapisan masyarakat mari meraih sukses mencapai “Triple Elimininasi”  HIV-AIDS pada tahun 2030. Yaitu, pertama, tidak ada lagi infeksi baru HIV. Kedua, tidak ada lagi kematian karena AIDS dan ketiga, tidak ada lagi stigma dan diskriminasi terhadap ODHA,” tandas gubernur mengingatkan.

Dikatakan, cita-cita untuk mencapai tiga zero pada tahun 2030 tidak dapat tercapai tanpa dukungan lintas program dan lintas instansi serta masyarakat.  Selain itu, kesuksesan juga dapat terwujud dengan didukung akses layanan kesehatan berkualitas tinggi, upaya pencegahan, pendampingan dan dukungan serta tanpa adanya stigma dan diskriminasi (BB-DIO)