BERITABETA.COM, Ambon – Anggota Komisi II DPRD Provinsi Maluku, Aziz Hentihu menuding terjadinya kelangkaan bahan bakar minyak (BBM) jenis minyak tanah (mitan) di sejumlah daerah di Provinsi Maluku disebabkan adanya permainan mafia.

“Dalam tiga bulan belakang ini telah terjadi kelangkaan BBM di Maluku  khususnya minyak tanah yang mengakibatkan masyarakat harus antri untuk memperoleh minyak tanah. Ada sejumlah catatan bagi saya, karena saya melihat penyebab yang perlu disampaikan ke pihak Pertamina adalah permainan mafia, “tegas Hentihu kepada wartawan ada di Kantor DPRD Provinsi Maluku, Rabu (20/1/2021).

Hentihu mengatakan, penyebab dari kelangkaan mitan salah satunya adalah nilai jual antar subsidi dan non subsidi yang kemudian menjadi pemantik.

Pasalnya, pengusaha, agen dan pangakalan-pangkalan hingga pada lavel paling bahwa, bisa melakukan spikulasi. Seperti misalnya BBM subsidi dialihkan untuk dijual bagi kepentingan industri.

“Saya sudah sampaikan dalam rapat tadi dan menjadi catatan. Misalnya ada pembangunan akses jalan di beberapa kabupaten/kota, baik pembangunan jalan lapisan penetrasi (Lapen)  maupun yang dikerjakan Balai Jalan, selain yang dikerja Pemda Maluku, berupa hotmix yang bahan pengelolaanya menggunakan Mitan, sehingga tadi saya sampaikan dengan jelas ini patut diduga, by desain yang mungkin saja ada mafia BBM yang main sehingga terjadi kelangkaan,”jelasnya.

Menurut Hentihu, hal tersebut telah tumbuh dengan masif dan ini bahkan bukan insiatif satu dua orang penjual yang dilakukan secara sistematis dan  bae desain  oleh sekelompok mafia yang memiliki koneksi komunikasi pada lavel atas, sehingga melakukan modus mendesain untuk kepentingan mencari keuntungan yang cukup besar.

“Nah kejahatan seperti ini, mestinya diidentifikasi, sehingga saya juga mengusulkan harus ada pansus yang disesuaikan dengan UU Migas dan dalam waktu dekat Komisi juga akan mengundang pihak Polda dan Disperindag Provinsi agar sama-sama bisa membicarakan hal ini,”pintanya.

Hentihu mengatakan menyangkut dengan kelangkaan, seperti yang dijelaskan pihak Pertamina stok BBM Mitan cukup tersedia bahkan ada penambahan sekitar 5 sampai 15 persen dari kuota mitan di Maluku namun yang terjadi ada kelangkaan di tengah-tengah masyarakat.

“Bukan saja mafia kalau juga ada kejahatan genosida atau kejahatan kemanusiaan, tetapi dengan menghambat manusia untuk makan, bagi seorang Hentihu, merupakan kejahatan kemanusiaan dalam tanda petik,”kata Hentihu.

Hentihu menegaskan mafia ini bisa saja melibatkan siapa saja yang terkait dengan Mitan, paling menimal mereka sama-sama tahu, entah Pertamina, distributor atau pangkalan, itu mereka yang paling tahu (BB-YP)