BERITABETA.COM, Malra – Di tengah menularnya COVID-19, Pemerintah Kabupaten Maluku Tenggara membangun perkebunan pangan lokal. Ihwal ini guna mengantisipasi ketahanan pangan dalam menghadapi wabah tersebut.

“Perkebunan itu dilakukan agar warga di Kabupaten Maluku Tenggar tidak kesulitan dalam hal ekonomi, terutama di masa Pandemi Corona. Artinya, kalau beras infor dari Pulau Jawa dihentikan, kita masih punya stok makanan,” kata M. Taher Hanubun kepada wartawan, Kamis (24/9/2020).

Dia mengatakan, kesadaran masyarakat Maluku Tenggara untuk mengelola kebun di masa mewabahnya COVID-19 saat ini sudah sangat meningkat. Bahkan mereka telah meningkatkan kemandirian dalam sektor ekonomi, dengan memanfaatkan lahan kosong untuk areal perkebunan pangan lokal.

“Saya berani bilang, dan tidak mengurangi rasa hormat kepada Kabupaten/Kota lain, Warga Maluku Tenggara akan tetap aman, walau pengiriman beras ke Maluku dihentikan,” tegas Hanubun.

Mantan Anggota DPRD Maluku itu juga mengatakan, kesadaran masyarakat dalam mengantisipasi krisis ekonomi, terlihat dari salah satu wilayah di Kabupaten Maluku Tenggara yang selama pandemi sudah gencar berkebun.

“Salah satu contoh, di wilayah Kei Besar Selatan Barat yang selama ini jarang berkebun, kini lahanya sudah diperlebar. Rencananya 28 Oktober 2020 ini, kami akan peringati Hari Sumpah Pemuda di sana,” katanya.

Menurutnya bukan saja masyarakat, namun Pemerintah Daerah (Pemda) Maluku Tenggara juga telah menyiapkan langkah antisipasi dengan membuat kebun kabupaten di atas lahan seluas 30 hektare.

“Jadi selain kebun punya masyarakat, kebun milik Pemda Malra sendiri juga ada. Lahan kita di sana seluas 30 hektar, untuk menanam pangan lokal. Jadi itu kita lakukan guna menghindari krisis ekonomi di masa pandemi Corona,” pungkasnya. (BB-YP)