BERITABETA.COM, Masohi –  Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Maluku Tengah (Malteng), bekerja sama dengan beberapa pengusaha lokal di Kota Masohi menggelar pasar murah untuk menjaga kenaikan harga kebutuhan pokok menjelang lebaran Idul Fitri 1440 Hijriah.

Kegiatan yang direncanakan berlangsung selama dua hari ini, dipusatkan di area terminal Binaya, Kota Masohi, Sabtu (25/5/19).

Ketua Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan (PPTK) program Pasar Murah, Ny,  Sus Lawalata. Sos dalam laporannya pada acara pembukaan pasar murah ini mengatakan, pasar murah, merupakan salah satu upaya pemerintah daerah untuk meringankan beban masyarakat di Kota Masohi dan sekitarnya dalam memenuhi kebutuhan sembilan bahan pokok menjelang Hari Raya Idul Fitri 1440 Hijriah.

“Tujuan kita tak lain adalah untuk memberikan kesempatan kepada masyarakat ekonomi rendah, agar dengan mudah memperoleh sejumlah kebutuhan pokok, dengan harga relatif murah dan terjangkau,”jelas Ny. Sus Lawalata.

Program pasar murah ini digelar atas prakarsa Pemkab Malteng dengan  memberikan subsidi anggaran guna mengendalikan harga-harga jual, delapan jenis barang. Kegiatan ini digelar untuk menyasar sebanyak 3.500 kepala keluarga (KK), ekonomi lemah di Kota Masohi.

Sementara Bupati Malteng H. Tuasikal Abua, SH. yang didampingi Wakil Bupati Marlatu L Leleury,  SE dalam sambutannya mengatakan, untuk mengantisipasi melonjaknya kenaikan harga barang menjelang hari raya ldul Fitri tahun ini, Pemkab  Malteng telah  bekerja sama dengan para pedagang yang ada di Kota Masohi dengan  berusaha menyediakan sembilan bahan pokok dengan harga yang relatih murah dan terjangkau.

“Kegiatan ini bermanfaat dan memberi kemudahan bagi pembeli yang mungkin dihimpit kesulitan ekonomi dalam memenuhi sebagian kebutuhan pokok keluarga untuk beberapa hari ke depan menjelang Iebaran,” ungkap Tuasikal. 

Tuasikal menegaskan, kenaikan harga barang secara ekonomi dapat dijelaskan sebagai akibat meningkatnya kebutuhan terhadap barang sedangkan persediaannya terbatas.

“Olehnya itu, para pedagang selaku penyedia jasa maupun masyarakat selaku konsumen dituntut untuk arif, bijaksana, tetap ulet dan terus bekerja keras dalam menghadapi gejolak ekonomi akibat kenaikan harga barang,” katanya.

Tuasikal mengingatkan kepada para pembeli bahwa barang yang jual pada kegiatan ini jumlahnya relatif sangat sedikit.

“Kepada para pembeli perlu saya ingatkan bahwa sembilan bahan pokok yang dijual para pedagang dalam kegiatan ini, tergolong lebih sedikit dibanding dengan kebutuhan minimal masyarakat,” pintahnya.

Tuasikal juga mengucapkan terima kasih kepada para pedagang yang telah membagikan sebagian keuntungan kepada masyarakat ekonomi lemah menjelang lebaran.

“Kepada seluruh pedagang, saya ucapkan terima kasih atas peran sertanya, semoga melalui kegiatan seperti ini akan menjadi kesempatan untuk mendermakan sebagian kecil keuntungan yang diraih setiap hari, dengan tujuan membagi kebahagiaan menjelang Hari Raya ldul Fitri kepada sesama kita,” (BB-FA)