BERITABETA.COM, Ambon – Dua sarana infrastruktur di Kota Ambon, Maluku yakni Dermaga TNI Angkatan Laut di Desa Tawiri serta Revitalisasi dan Penataan Kawasan Pantai Wainitu, diresmikan  Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani bersama Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono.

“Pertama-tama kita semua menyambut gembira bahwa pada hari ini kita bisa berkumpul untuk meresmikan penataan kawasan Dermaga (TNI AL) Tawiri dan juga untuk meresmikan proyek pengamanan Pantai Wainitu di Dermaga Tawiri,” kata Menkeu di Ambon, Maluku pada Rabu (9/1/2019)

Dia lebih lanjut menjelaskan bahwa kedua proyek ini adalah suatu proyek yang ditujukan tentu untuk memperkuat seluruh perekonomian dan keberadaan hadirnya negara di wilayah Timur Indonesia.

“Memahami bahwa komitmen dari Presiden Jokowi untuk terus membangun Indonesia terutama dari pinggiran, pelosok, dan seluruh wilayah yang selama ini tertinggal adalah sangat tinggi, tidak hanya dibuktikan dengan kehadiran beliau namun juga perhatian untuk meyakinkan bahwa seluruh progres atau kemajuan pembangunan bisa betul-betul dicapai,” tutur Menkeu dalam pidato sambutannya.

Selain Menkeu Sri Mulyani dan Menteri PUPR Basuki, turut hadir pula Gubernur Maluku Said Assagaff, Komandan Pangkalan Utama TNI AL (Danlantamal) IX Ambon Laksamana Pertama TNI Antongan Simatupang serta sejumlah pejabat tinggi lainnya.

Penataan Kawasan Dermaga Tawiri merupakan lanjutan dari pembangunan Dermaga TNI Angkatan Laut (Lantamal) Tawiri oleh Balai Besar Pelaksanaan Jalan (BPJN) IX, Ditjen Bina Marga. Dermaga Tawiri merupakan dermaga pengganti dari Dermaga TNI AL di Desa Halong yang harus dipindahkan karena pembangunan Jembatan Merah Putih mengakibatkan kapal perang TNI AL tidak bisa merapat.

Pembangunan Dermaga TNI AL itu dikerjakan sejak Maret 2017 oleh Kontraktor PT. Brantas Abipraya (Persero) dengan konsultan PT. Yodya Karya (Persero) senilai Rp121 milliar.

Sedangkan pembangunan pengaman Pantai Wainitu di Kecamatan Nusaniwe, Kota Ambon dilakukan sebagai perlindungan dari abrasi dan erosi. Selain itu untuk mendukung pengembangan Ambon Water Front City yang terdiri dari 12 zona termasuk Pantai Wainitu sebagai kawasan wisata.

Pembangunan pengaman Pantai Wainitu dilakukan oleh Balai Wilayah Sungai (BWS) Maluku, Ditjen Sumber Daya Air sepanjang 1.421 meter, secara bertahap dari tahun 2013-2015. Pada tahun 2013 diselesaikan 492 meter, 2014 sepanjang 424,87 meter dan 2015 sepanjang 505 meter. Total biaya pembangunan sebesar Rp19 miliar.

Pembangunan pengamanan pantai dilanjutkan dengan penataan kawasan Wainitu yang sebelumnya merupakan salah satu kawasan kumuh di Kota Ambon. Penataan dilakukan oleh Direktorat Jenderal Cipta Karya pada tahun 2018 dengan anggaran Rp11,3 miliar berupa pembangunan landmark,  jalur pejalan kaki sepanjang 350 meter, lapangan futsal dan volley, jembatan, tempat bermain anak dan kawasan taman. Selain itu dilengkapi oleh lampu penerangan, tempat sampah dan gazebo.

Rencananya Menkeu dan Menteri PUPR juga pada Kamis besok (10/01) akan meresmikan Jembatan Leta Oar Ralan yang sebelumnya dikenal sebagai Jembatan Wear Arafura yang menghubungkan Pulau Larat dan Pulau Yamdema, Kabupaten Maluku Tenggara Barat. (BB-DIO-ANT)