BERITABETA.COM, Jakarta – Imbas coronavirus disease (COVID-19) di dunia telah membuat ekonomi menjadi lesuh. Bukan saja di Indonesia. Di Amerika Serikat (AS) dilaporkan sebanyak 701 ribu orang kehilangan pekerjaan alias terkena PHK. Data itu diluar dari 1,8 juta orang yang dirumahkan karena perlambatan bisnis dan kebijakan social distancing.

Berdasarkan data dari Biro Statistik AS, jumlah 701 orang yang menjadi pengangguran ini merupakan yang terbanyak dalam satu dekade terakhir, sejak September 2010. Maret 2020 lalu juga menjadi bulan terburuk terhadap pekerjaan di Amerika sejak resesi hebat pada Maret 2009 lalu.

Mengutip CNN.com, Minggu (05/04/2020), tingkat pengangguran di AS melonjak hingga 4,4 persen. Angka ini adalah tingkat pengangguran tertinggi sejak Agustus 2017 dan perubahan satu bulan terbesar sejak Januari 1975.

Sebagian besar pengurangan pekerjaan terjadi di restoran dan bar yang membuat 417 ribu orang menganggur. Toko retail juga memecat 46 ribu pekerja.

Sebanyak 43 ribu orang yang bekerja di industri kesehatan juga kehilangan pekerjaan mereka karena kunjungan rutin ke klinik dokter dan dokter gigi menurun.

Bisa Memburuk

Situasi ekonomi ini diprediksi bakal memburuk pada bulan depan. Pasalnya, angka ini diperoleh dari survei yang dilakukan pada tanggal 12 setiap bulannya.

Pada pekan kedua bulan Maret, keputusan penutupan bisnis dan anjuran tetap di rumah berlangsung. Puncak penutupan bisnis terjadi sepekan kemudian.

Berbagai sektor diperkirakan terdampak karena situasi ini terutama sektor perhotelan, pariwisata, dan hiburan, dan penerbangan.

“Pekerjaan kerah putih (formal) juga tidak akan aman dari situasi ini,” kata ekonom senior Daniel Zhao di situs karier Glassdoor.

Diperkirakan pada Mei, hampir 10 juta orang AS mengajukan tunjangan pengangguran pertama kali. Pemerintah AS akan menentukan siapa saja yang akan mendapatkan tunjangan pengangguran, termasuk pekerja mandiri dan kontraktor independen. Pemerintah AS juga menyiapkan cek stimulus sebesar US$1.200.

Prediksi lain dari St Louis Fed menyatakan pengangguran di AS dapat mencapai 30 persen.

Kepala ekonom Stifel, Lindsey Piegza juga memperkirakan puncak pengangguran mencapai sekitar 30 persen. “Lebih dari 45 juta orang Amerika diperkirakan kehilangan pekerjaan mereka,” ucap Piegza (BB-DIP)