BERITABETA.COM, Jakarta – Anggota Komisi VII DPR RI, Saadiah Uluputty menyambut baik rencana PT. Pertamina Hulu Energi (PHE) untuk mengambil alih blok wilayah kerja (WK) Rokan.

Rencana Pertamina tersebut untuk memastikan Blok Rokan sepenuhnya dikendalikan 100%  pada Agustus 2021. Pertamina memastikan hal itu dalam rapat bersama Komisi VII DPR di Jakarta, 14 September 2020.

Menyikapi hal ini, Saadiah Uluputty meminta kepada pihak Pertamina, agar menyiapkan pengambilalihan blok migas yang akan berakhir masa kontrak secara sungguh – sungguh.

“Kita dukung rencana Pertamina yang kini melakukan persiapan pengambilalihan operasional WK Blok Rokan di masa transisi,” tandas Aleg PKS ini di Jakarta, Kamis (16/9/2020).

Masa transisi pengambilalihan hulu Rokan diharapkan   berjalan lancar dan baik. PHR memiliki ekpektasi terhadap pengelolaan Blok Rokan untuk memastikan produksi minyak yang akan dihasilkan oleh Rokan bisa stabil dan meningkat menjadi 190.000 BOPD bahkan 200.000 BOPD setelah alih kelolah.

“Penyiapan ini penting untuk memastikan terjadi peningkatan kapasitas produksi migas secara nasional dalam pengelolaan sumur migas secara mandiri”, kata Saadiah.

Saadiah mencatat, dalam perkembangan beberapa tahun belakangan, produksi Blok Rokan mengalami penurunan signifikan. “Data produksi dari 2018 ke 2019, terjadi penurunan produksi minyak di Blok Rokan. Lifting turun bahkan mencapai 20.000 barel per hari”, buka politisi Fraksi PKS ini.

Efek penurunan lifting minyak Blok Rokan tandasnya, berdampak turunnya rerata produksi minak secara nasional. “Target ekspektatif terhadap produksi migas nasional akan bergeser. Itu tidak positif”, imbuhnya.

Maka, Saadiah mengingatkan, pengalihan pengelolaan menjadi 100% oleh Pertamina Hulu perlu disiapkan matang. “Jika sudah 100% sudah dikendalikan,  lifting Blok Rokan dapat ditingkatkan kuantitasnya. Mendukung pemenuhan target APBN 2020, produksi minyak dipatok mencapai 755.000 barel per hari.  Lifting minyak di Blok Rokan jangan sampai jatuh bebas seperti produksi 2018 dan 2019”, sambung Saadiah.

Ia mendukung langkah Pertamina pada masa  transisi dengan   melakukan pemetaan kontrak-kontrak yang ada di PT Chevron Pacific Indonesia (CPI), sebagai pengelola WK Rokan saat ini. Termasuk rencana untuk mengambil alih Blok Jabung.

“Untuk Blok Jabung, kami juga mendorong agar  Pertamina Hulu dapat mengambil alih dan dikelola 100% pada saat terminasi nanti di Februari 2023. Masih banyak waktu untuk melakukan persiapan. Pertamina harus percaya diri untuk mengoperasikan Blok tersebut secara mandiri”, harap Saadiah. (BB-DIO)