BERITABETA.COM, Ambon – Terjangan pandemic Covid-19 di Provinsi Maluku, ikut membawa dampak besar terhadap eksistensi sejumlah Koperasi dan Usaha Mikro Mikro, Kecil Menengah (KUMKM) di Maluku.

Menyikapi masalah ini, Pusat Layanan Usaha Terpadu-Koperasi dan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (PLUT-KUMKM) Provinsi Maluku tetap mendorong dan mengawal Koperasi dan UMKM binaan untuk tetap bertahan melalui pengelola PLUT dan konsultannya.

“Ada 10 Koperasi dan 1036 UMKM  binaan PLUT Provinsi Maluku yang tersebar di 11 kabupaten. Sejak pandemi Covid-19, kami terus melakukan pemantauan terhadap UMKM yang terkena dampak wabah ini, “kata Kepala Seksi Layanan Usaha Koperasi dan UKM PLUT Maluku, Afriati Wattiheluw, SE. MM kepada beritabeta.com, Selasa (30/6/2020).

Menurut Wattiheluw, langkah awal yang dilakukan pihaknya adalah pendataan terhadap UMKM yang terdampak, kemudian dilakukan pemetaan permasalahan.

“UMKM yang paling besar terkena imbas adalah UMKM yang memproduksi makanan, minuman dan kerajinan,” jelasnya.

Dikatakan, rata-rata masalah yang timbul akibat wabah Covid-19 ini adalah menurunnya omzet penerimaan sebagai akibat dari menurunnya permintaan hasil produksi UMKM.

Kondisi ini disebabkan, banyak ditutupnya tempat-tempat wisata, tempat-tempat umum seperti bandara, pelabuhan ditambah dengan kebijakan pemberlakuan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).

Salah Satu Produk UMKM Maluku

Untuk itu, kata Afrianti, salah satu strategi pemasaran yang diambil dalam  membantu UMKM agar tetap bertahan adalah menggunakan konsep  pemasaran online. Bagi UMKM yang telah mempunyai akun media sosial sendiri terus mempromosikan hasil produksinya melalui akunnya dan dibantu juga oleh tim PLUT.

“Kami dari PLUT menghubungkan dengan platform e-commerce dan mengoptimalkan pemasaran lewat media sosial,” terangnya.

Selain itu, tambahnya, konsultasi antara konsultan dengan pihak online juga terus ditingkatkan baik melalui media online maupun via telepon. Ia mengakui, pemasaran melalui media online benar-benar diandalkan untuk menaikkan volume penjualan.

Selain pemasaran online, pengurusan sertifikat halal, sertifikat Haki, SNI yang merupakan program Kemenkop UKM  juga tetap dijalankan PLUT.  Program ini  sangat diperlukan karena pemasaran online harus mampu meyakinkan pelanggan terhadap mutu dan keamanan produk. Peran konsultan sangat penting dalam mengawal keberadaan UMKM di tengah pandemi.

”Ibaratnya PLUT adalah sebuah rumah sakit, dan para konsultannya adalah dokternya,”kata Afriati menganalogikan peran PLUT.

Afrianti juga menjelaskan,  PLUT-KUMKM Maluku juga memiliki 6 konsultan di masing-masing bidang kerja yaitu, bidang IT, bidang pemasaran, bidang SDM, bidang kelembagaan, bidang produksi dan bidang pembiayaan.

PLUT-KUMKM itu sendiri adalah Program Kementrian Koperasi dan UKM yang menyediakan jasa-jasa non financial secara menyeluruh dan terintegrasi bagi koperasi, usaha mikro, kecil, dan menengah.

Peran lembaga ini ini, tentunya dalam upaya meningkatkan kinerja produksi, kinerja pemasaran, akses pembiayaan, pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) melalui peningkatan kapasitas kewirausahaan, teknis, manajerial, dan kinerja kelembagaan dalam rangka meningkatkaan daya saing KUMKM (BB-ES)