BERITABETA.COM, Ambon – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Maluku memastikan ketersedian stok sembilan bahan pokok (sembako) untuk kebutuhan masyarakat di Maluku aman hingga Bulan Ramadhan dan Hari Raya Idul Fitri.

“Masyarakat tidak usah khawatir karena pemerintah sudah memgantisipasi itu, sehingga dipastikan ketersediaan Sembako bisa terpenuhi sampai Ramadhan,”kata Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Maluku, Kasrul Selang kepada wartawan di Kantor Gubernur Maluku, Kamis (19/03/2020).

Walaupun demikian, kata Sekda, saat ini untuk menjaga ketersediaan Sembako,  pihaknya telah melakukan pembatasan empat kebutuhan bahan pokok di gerai modern yakni, gula pasir, mie instan, beras dan minyak goreng.

“Kemarin bermasalah, kebetulan sudah masuk dan tidak ada masalah, bahkan beras bisa sampai lima bulan kedepan, jadi tidak perlu belanja yang besar-besaran untuk saat ini,”pintanya.

Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Maluku, Elvis Pattiselano mengungkapkan untuk saat ini setiap orang, dibatasi sekali masuk ke toko hanya boleh membeli beras sebanyak 10 kg, gula 2 kg, minyak goreng 2 liter dan mie instan 2 karton.

“Tapi bukan berarti hanya satu kali beli. Dia boleh legi lagi asalkan sekali beli jumlahnya jangan melebihi yang ditetapkan,” jelasnya.

Elvis menjelaskan, langkah itu diambil Disperindag Maluku untuk menghindari kepanikan di tengah-tengah masyarakat.

“Kita hanya memghindari ada orang-orang masuk toko lalu keluar dengan gerobak penuh. Kita menghindari itu, karena itu bisa menimbulkan kepanikan di masyarakat. Jadi kita mengedukasi konsumen untuk tidak melakukan hal-hal tersebut,” urainya.

Ditanyai mengapa hanya empat komoditi ini yang dibatasi, Pattiselano mengatakan karena empat komoditi ini merupakan komoditi vital yang biasanya disimpan dirumah. Dan hal ini juga ditetapkan dalam surat edaran dari Kasatgas Pangan Nasional yang diteruskan ke semua asosiasi pedagang.

“Ini benar dikeluarkan Reskrim Polri kepada asosiasi Aprindo, Puskopas, Apsi, APDI, Inkopas nah ini itujukan kepada mereka supaya mereka ditujukan kepada anggota-anggota mereka,”tandasnya.

Bahkan kata Pattiselano, guna memantau penjualan sesuai edaran tersebut, pihak gerai maupun toko diwajibkan siapkan faktur pembelian stok maupun faktur penjualan.

“Jadi mereka dilengkapi faktur pembelian stok kebutuhan pokok semua, setiap setiap saat diperiksa fakturnya. Jadi harus transparan,”ujarnya.

Untuk stok kebutuhan pokok sendiri, Pattiselano mengaku saat ini ada dalam stok yang cukup.

“Beras 12 ribu ton itu daya tahannya bisa untuk enam bulan, sementara beras di pedagang stoknya bisa bertahan sampai 66 hari kedepan untuk Kota Ambon. Sementara minyak goreng stoknya ada sampai 26 hari, terigu 93 hari, telur bisa 11 hari, gula pasir 43 hari. Sedangkan untuk gula tersedia 280 ton,  jadi  ketersediaannya tercukupi,”terangnya.

Sementara untuk stok kebutuhan pokok di kabupaten/kota di luar Ambon, kata Pattiselano saat ini pihaknya masih mengumpul datanya. Sebab, datanya masuk sebagian. “Kami sudah menyurat resmi kalau terjadi kelangkaan supaya informasikan ke kita. Supaya kita bisa upayakan jalan keluar didorong dari Ambon ke daerah,”tandasnya. (BB-DIAN)