BERITABETA.COM, Ambon – Beredarnya identitas puluhan warga Waihaong yang dievakuasi untuk  menjalani proses karantina di  Lembaga Penjamin Mutu Pendidikan (LPMP) di media sosial (WhatsApp) kini sedang diusut pihak kepolisian.

Pihak kepolisian memastikan informasi penyebaran nama (identitas) puluhan warga Waihaong, Kota Ambon dengan menggunakan format serupa laporan pihak kepolisian itu tidak benar bersumber dari pihak kepolisian.

“Trims infonya masih dilidik siapa yang membuatnya. Karena laporan itu tidak ada saya terima dari jajaran saya, seperti WA yang beredar,  tegas Kapolresta Pulau Ambon Pulau-pulau Lease, AKBP Leo Surya Nugraha Simatupang melalui pesan WhatsApp-nya kepada wartawan, Sabtu malam (09/5/2020) menanggapi pertanyaan seputar informasi penyebaran puluhan nama warga Waihaong itu.

Penyebaran informasi identitas puluhan warga Waihaong ini juga ditanggapi oleh pihak Polda Maluku. Kabid Humas Polda Maluku, Kombes Pol Muhamad Roem Ohoirat juga mastikan laporan yang beredar di media sosial itu bukan dari aparat kepolisian.

Roem mengaku sudah melihat laporan yang mencantumkan nama-nama puluhan warga Waihaong yang menjalani karantina itu. Ia mengaku laporan itu dibuat dengan format seolah-olah laporan dari bawahan Kapolresta Ambon.

“Dari format laporannya saja, rekan-rekan media pasti tahu bahwa itu format yang biasa digunakan anggota Polri atau tidak. Saya sudah tanyakan kepada Kapolresta dan dia tidak pernah menerima laporan dari anggotanya seperti itu. Saya pastikan laporan itu tidak benar berasal dari pihak kepolisian,” tandas Roem.

Sementara Kepala Penerangan Kodam (Kapendam) XVI/Pattimura, Kolonel Jansen Simanjuntak menegaskan, jika informasi tersebut juga bukan berasal dari TNI. Juru bicara Kodam Pattimura ini menyarankan, agar berkoordinasi dengan Gugus tugas Provinsi Maluku.

“Bukan (laporan indentitas pasien Covid 19) dari kami (TNI), silahkan ke Gugus tugas Provinsi,” singkat mantan Kapendam Cendrawasi itu.

Seperti diberitakan sebelumnya, Ketua Harian Gugus Tugas Percepatan penanganan Covid-19 Maluku, Kasrul Selang di Ambon menyatakan, ke- 44 warga Waihaong tersebut sudah diisolasi di LPMP Maluku.

Puluhan warga ini, merupakan hasil tracing dari pasien Kasus 15. Dari  hasil rapid test massal dilakukan, terungkap hasilnya reaktif.

“Untuk saat ini kondisi ke 44 warga Waihaong tersebut dalam keadaan baik-baik saja,” jelasnya.

Sementara ke-44 warga Waihaong ini identitas mereka disebarkan lengkap kepada publik secara luas melalui media sial WhatsApp membuat sejumlah pihak menjadi geram. Pasalnya, dalam penyampaian informasi untuk mereka yang berstatus OPD dan PDP tidak pernah disertakan identitas secara gamblang.

Atas kondisi ini,  tokoh muda Waihaong Sofyan Saimima juga mengaku prihatin atas penyebaran informasi tersebut.

Sofyan menyentil masalah privasi (nama baik) dengan terungkapnya nama-nama warga yang dikarantina ke publik secara luas. Ia menilai hal itu sangat tidak baik karena akan berpengaruh secara fisologis keluarga mereka.

“Kami mendapati nama-nama warga itu bebas disebarkan melalui group-group WhatsApp tanpa menggunakan inisial, sehingga ini menjadi sebuah kajadian yang sangat tidak diinginkan, karena bagaimana pun akan berdampak buruk bagi fisologis keluarga,” tandasnya.

Sofyan juga meminta aparat keamanan agar bisa melihat masalah ini, agar tidak terulang dan menjadi cemohan bagi warga lainnya, sebab mereka yang menjalani proses karantina belum tentu menginap Covid-19 (BB-DIO)