BERITABETA.COM, Ambon –  Stefy Lewakabessy (SL) salah satu residivis yang sudah dua kali masuk penjara kerana menikam orang dengan benda tajam,  kini dalam pengejaran pihak kepolisian. Pelaku diduga kembali melakukan tindakan yang sama hingga menyebabkan korban  Fenli Lilipory (22), warga Dusun Toisapu, Desa Hutumury, Kecamatan Leitimur Selatan, Kota Ambon tewas setelah dirawat di RS Bhayangkari Tantui, Ambon.

Selain  Fenly, satu pemuda lainnya, Brens Thenu juga dilarikan ke RS karena mengalami luka tusuk pada bagian dada. Polisi juga mengejar adik SL,  Yeheskel Lewakabessy (YL) karena terlibat dalam insiden dan  melukai Brens Thenu.

“SL diduga telah menusuk Fenli Lilipory (22) di Dusun Toisapu, Desa Hutumury, Kecamatan Leitimur Selatan hingga meninggal dunia,” kata Kasubag Humas Polres Pulau Ambon dan Pp Lease, Ipda Julkisno Kaisupuy di Ambon, Kamis (13/6/2019).

Polisi sudah mengambil keterangan sejumlah saksi. Kronologi kejadian  terjadi terjadi pada Kamis (13/6) dinihari sekira pukul 02:30 WIT bertempat di Jalan Dr. Wem Tehupiory, Dusun Toisapu ketika sedang berlangsung resepsi pernikahan di rumah keluarga M. Kailuhu.

Berdasarkan keterangan dari  saksi, Lukas Patiasina (25)  warga Toisapu, saat berada di  acara resepsi pernikahan keluarga  Markus Kailuhu, sekitar pukul 02.00 Wit, dia didatangi YL yang meminta untuk bantu berkelahi dengan pemuda Dusun Toisapu lainnya. 

Permintaan itu ditolak Lukas,  dengan alasan tidak ingin berkelahi dan tidak mau ikut-ikutan. YL kemudian  pergi meninggalkan dirinya. Selang sekira 10 menit, Lukas mengaku keluar meninggalkan tempat acara untuk pulang.  Saat tiba  di depan kios milik  Markus Patiapon, dia melihat YL terlibat perkelahian dengan  pemuda Dusun Toisapu lainnya, Andre Lewaherilla.

YL saat  itu  dipukul oleh  Andre Lewaherila. Melihat adiknya terdesak,  SL yang  juga berada di lokasi  berusaha membantu  YL,  namun SL memilih untuk melarikan diri karena merasa kewalahan.

Tidak berhasil membalas dendam terhadap Andre, kedua kaka beradik  ini lantas membuat keributan dengan berteriak menantang dan memaki. Korban Felny Lilipori yang risih dengan teriakan kedua pelaku,  kemudian menyampaikan  teguran dengan kalimat  “Seng ada yang jago disini kaka”.

Mendengar jawaban itu, kedua kakak beradik ini menantang Felny untuk berkelahi.  “Ale mau bakalai deng beta ka?” yang langsung dijawab Felny dengan kalimat “Sabarang Saja Kaka”.  SL kemudian mengeluarkan sebilah  pisau dari pinggangnya dan berlari kearah Felny dan melompat  menusukkan pisaunya beberapa kali ke tubuh Felny.

Brens Thenu yang melihat temannya ditikam, berusaha untuk melerai,  dengan mendorong SL hingga terjatuh. Ketika dalam posisi berjongkok menolong mengangkat Felny,  tiba-tiba  Brens kembali diserang dari belakang oleh SL. 

Pisau yang masih berada digenggamannya langsung diarahkan ke bagian dada Brens, yang kemudian melakukan perlawanan. SL yang mendapat perlawanan  langsung mundur dan Felny berhasil diselamatkan dari lokasi oleh teman-teman lainnya, Indra Samiaputy, Carlos Souhuat dan Michael Kotadini. Sementara itu, SL dan YL melarikan diri menggunakan  sepeda motor Honda Bead warna Hitam menuju  Desa Passo.

“Polisi saat ini sedang mengejar para pelaku, dan korban luka lainnya berinsial BT masih menjalani perawatan di RS. Otoquik Passo,”ungkap Kaisupuy.(BB-DIAN)