BERITABETA.COM, Washington – Ancaman gelombang sampah plastik ke laut makin memprihatinkan.  Sebuah analisis baru yang dilakukan The Pew Charitable Trusts dan SYSTEMIQ menemukan bahwa tanpa respon cepat dan berkelanjutan, aliran plastik tahunan ke laut bisa meningkat hampir tiga kali lipat pada tahun 2040.

Penelitian menemukan arus plastik ke laut diperkirakan tiga kali lipat pada 2040, tetapi respon cepat dapat membendungnya hingga lebih dari 80%

Tetapi penelitian ini juga mengidentifikasi solusi yang dapat mengurangi volume tersebut hingga lebih dari 80 persen dengan menggunakan teknologi yang ada saat ini, jika pembuat keputusan bersedia melakukan perubahan di seluruh sistem.

“Hasil penelitian kami menunjukkan bahwa krisis plastik dapat diselesaikan. Butuh satu generasi untuk menciptakan tantangan ini; laporan ini menunjukkan bahwa kita dapat menyelesaikannya dalam satu generasi,” kata Martin Stuchtey, pendiri dan mitra pengelola SYSTEMIQ, Jumat (24/7/2020)

Temuan dari analisis ilmiah tersebut dirilis pada hari ini dalam sebuah laporan berjudul “Menghentikan Gelombang Plastik: Sebuah Penilaian Komprehensif Tentang Jalur Untuk Menghentikan Polusi Plastik di Laut.” Rilis ini bertepatan dengan publikasi dasar teknis laporan dalam sebuah artikel tertanggal 23 Juli di jurnal Science, “Mengevaluasi Skenario Menuju Nol Polusi Plastik.”

Penelitian ini menemukan bahwa jika tidak ada tindakan yang diambil untuk mengatasi perkiraan pertumbuhan produksi dan konsumsi plastik, maka jumlah plastik yang memasuki laut setiap tahun akan meningkat dari 11 juta metrik ton menjadi 29 juta metrik ton selama 20 tahun ke depan.

Jumlah ini setara dengan hampir 50 kilogram plastik di setiap meter garis pantai di seluruh dunia. Karena plastik tetap berada di laut selama ratusan tahun dan mungkin tidak pernah benar-benar terurai, jumlah kumulatif plastik di laut pada tahun 2040 dapat mencapai 600 juta ton—setara dengan berat lebih dari 3 juta paus biru.

Selain itu, COVID-19 telah menghadirkan tantangan tambahan dalam perjuangan mengakhiri polusi plastik yang menuju ke laut, karena terjadi peningkatan konsumsi plastik sekali pakai selama pandemi ini, menurut Asosiasi Sampah Internasional.

Para ilmuwan dan pakar di seluruh dunia, bekerjasama dengan Pew dan SYSTEMIQ memperoleh kesimpulan laporan dengan menggunakan model ekonomi pertama di dunia.

Metode ini mengukur aliran dan jumlah plastik dalam sistem global dan membandingkan jumlah polusi plastik laut antara tahun 2016 dan 2040 dalam enam skenario.