BERITABETA.COM, Ambon – Kepolisian Daerah (Polda) Maluku akan memprioritaskan untuk menerima anggota Polri yang berasal dari lulusan sekolah di Maluku.

“Kita akan berlakukan mereka yang tes harus sekolah di daerah ini. Saya akan utamakan anak Maluku,” ungkap Kapolda Maluku Inspektur Jenderal Polisi Royke dihadapan ribuan peserta dan orang tua calon anggota Polri di Gedung Islamic Center, Kota Ambon, Provinsi Maluku, Jumat (29/3/2019).

Dalam Penandatanganan Pakta Integritas dan Pengambilan Sumpah Panitia, Pengawas, Peserta dan Orang Tua Seleksi Penerimaan Terpadu Taruna Akpol, Bintara dan Tamtama Tahun 2019, Royke mengaku pihaknya akan menggunakan sistem kuota daerah. Sistem yang digunakan ini, tambah Ketua Panitia Daerah (Panda) Polda Maluku ini, agar adanya rasa keadilan dari segi pendidikan.

Menurutnya, selama ini sistem pendidikan di Indonesia berjalan tidak merata. Sehingga kualitas Sumber Daya Manusia antara Indonesia Timur dan Barat tidak seimbang.

Kapolda Maluku Irjen Pol Royke Lumowa tandatangani pakta integritas penerimaan calon anggota Polri di Ambon, Jumat (29/3/2019)

“Kita akan teliti dari ijasah. Mana yang sekolah disini. Karena level pendidikan tidak rata. Kita harus adil. Berbicara adil harus seperti itu,” terangnya.

Selain itu, pihaknya akan berlakukan kuota daerah. Sehingga ada keterwakilan masing-masing daerah untuk menjadi anggota Polri. “Jika setiap kabupaten animo tinggi, maka kuota tinggi. Sehingga seluruh tumpah darah Maluku ada keterwakilan dari masing-masing daerah,” jelasnya.

Penerimaan anggota Polri saat ini juga menggunakan sistem Bersih, Transparan, Akuntabel dan Humanis (Betah). Sehingga Orang Nomor 1 Polri di Maluku ini meminta kepada semua peserta, orang tua dan panitia agar tidak melakukan kecurangan.

“Saat ini transparan. Habis tes langsung diumumkan di layar. Semua bisa mencatat. Tidak mungkin ada nilai yang direkayasa. Siapa yang mau minta bantuan dengan cara suap, atau calo silahkan saja. Nanti kita lihat,” tegasnya.

Polri, tambah Jenderal Bintang Dua ini, menghargai keinginan peserta dan orang tua. Namun Ia mengingatkan, jika dalam pelaksanaan tes pasti ada yang gugur.

“Kalau Polri punya anggaran sendiri maka kita akan terima kalian semua. Makanya kemampuan kalian harus disiapkan,” imbuhnya.

Untuk diketahui, jumlah peserta yang akan mengikuti tes berjumlah 1.860 orang. Namun, sesuai kuota, Polda Maluku hanya diberikan kuota sebesar 205 orang.

“Makanya saudara-saudara harus siap semuanya. Jadi Polri, TNI dan aparat harus pintar, punya fisik prima dan kesehatan terjaga. Kami berikan apresiasi kepada sudara-saudara dan orang tua yang berkeinginan jadi Polri,” tandasnya. (BB-DIO)