BERITABETA.COM, Ambon – Fenomena alam pascagempa bumi yang terjadi di Desa Oma, Kecamatan Pulau Haruku, Kabupaten Maluku Tengah, Maluku, berupa munculnya sumber air panas, dinilai merupakan sebuah peristiwa yang umumnya terjadi karena adanya rekahan batuan.

Peneliti dari  Pusat Penelitian Laut Dalam (P2LD) Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Ambon Fareza Sasongko yang dikonfirmasi beritabeta.com, Kamis (17/10/2019) menjelaskan, di Desa Oma, memang dijumpai banyak mata air panas, karena daerah tersebut memiliki potensi panas bumi.

“Umumnya semua itu terbentuk pada rekahan – rekahan batuan, sehingga lapisan air tanah (akuifer) panas bumi bisa muncul ke permukaan. Kemungkinan, gempa yang terjadi menghasilkan rekahan -rekahan baru sehingga muncul mata air panas baru di daerah tersebut,” kata Sasongko.

Menurut Sasongko, lapisan air tanah yang berada di bawah permukaan di Desa Oma, suhunya dapat mencapai lebih dari 200 derajat celcius. Ketika mencapai permukaan dan berkontak dengan udara atmosfer, suhu air akan turun meskipun tetap hangat atau panas.

Untuk itu, Sasongko meminta, apabila terlihat mendidih dan mengeluarkan uap, terasa panas dan mengeluarkan bau menyengat, lebih baik tidak didekati oleh warga sekitar dan jangan dikonsumsi airnya.

“Panas bumi merupakan fenomena dimana panas dari dalam bumi memanaskan lapisan air di bawah tanah,” katanya.

Dijelaskan, daerah dengan sistem panas bumi umumnya dapat dikenali dengan adanya mata air panas di permukaan tanah. Di negara maju, energi panas bumi sudah banyak dimanfaatkan menjadi pembangkit listrik yang ramah lingkungan.

“Kami belum memiliki data terkait fenomena di daerah tersebut, tapi kami sudah berencana untuk melakukan survei lapangan ke sana dan juga ke daerah lainnya, seperti Kairatu,” katanya.

Fareza Sasongko adalah ahli geologi yang memimpin tim gerak cepat gempa P2LD LIPI. Ia bersama beberapa rekannya  saat ini sedang meneliti dampak yang ditimbulkan akibat guncangan gempa tektonik 6,5 skala richter di Pulau Ambon dan sekitarnya pada 26 September 2019.

Desa Oma, kata dia memiliki potensi geothermal atau panas bumi karena bisa dijumpai mata air panas di sana, seperti halnya di Desa Tulehu, Kecamatan Salahutu (Pulau Ambon), Kabupaten Maluku Tengah.

Sasongko mengakui, kondisi geologi di Pulau Ambon, Seram dan sekitarnya sangatlah unik dan perlu dikaji lebih dalam, sehingga potensi geologi yang dimiliki bisa dimanfaatkan dengan maksimal. (BB-DIO)