BERITABETA.COM, Namlea – Sebanyak 17 program studi (prodi) di 8 fakultas yang ada di Universitas Iqra Buru (Uniqbu) sudah terakreditas bersamaan dengan usia perguruan tinggi ini yang sudah mencapai 17 tahun.

Hal ini disampaikan Rektor Uniqbu DR Moh Sehol SPd MSi MPdSi saat ditemui di Kampus Uniqbu  Namlea, Kabupaten Buru, Jumat (10/7/2020).

Sehol menjelaskan, seiring dengan tuntutan penjaminan mutu, salah satunya diukur dari terakreditasinya program studi dan istitusi, maka baru saja terbit hasil akreditasi Prodi Komunikasi Penyiaran Islam dan Pendidikan Agama Islam pada Fakultas Agama Islam Uniqbu.

Dengan terakreditasinya dua program studi tersebut, maka semua program studi yang ada di Uniqbu telah terakreditasi secara paripurna.

“Terakreditasinya kedua prodi FAI tersebut, merupakan karunia dan rahmat Allah yang tiada terkira, mengingat  2 angkatan mahasiswanya belum dapat diwisuda akibat problem akreditasinya sejak tahun 2017,”ungkap Muh Sehol.

Untuk itu, Sehol menyampaikan apresiasi dan terimakasih yang sebesar-besamya kepada Dekan FAI dan komponennya atas jerih payah dalam pencapaian yang diperolehnya.

Lanjut Sehol, hingga saat ini, 17 prodi dalam lingkup Uniqbu rata-rata masih berstatus terakreditasi C, dan baru 1 prodi yang terakreditasi B, yaitu prodi Pengelolaan Sumberdaya Perairan.

Dalam progres peningkatan nilai akreditas, terdapat 5 program studi yang mengajukan reakreditasi sejak tahun lalu, dan 2 prodi di antaranya telah mendapat surat dari BAN PT untuk pelaksanaan visitasi pada pertengahan dan akhir bulan ini.

Akui Sehol, berkat bantuan program dukungan penuh LLDikti 12 dan program pendampingan dari UMI Makassar tahun lalu, kelima prodi telah berupaya seoptimalnya untuk meningkatkan nilai akreditasinya.

“Semoga hal ini bisa tercapai kiranya setelah proses visitasi nanti,” kata Sehol.

Dalam hal akreditasi institusi, Uniqbu telah membentuk Tim Akreditasi yang di-support oleh pihak Yayasan, LLDikti, dan program tahun 2004, kini Uniqbu telah memasuki usianya yang ke-17 tahun.

Usia 17 tahun bukanlah hanya waktu kronologis tanpa makna, tapi juga merupakan waktu historis yang di dalamnya ada proses perjuangan, pengabdian, dan kontribusi Uniqbu kepada umat dan bangsa.

Seperti usia biologis sebuah generasi, kata Sehol, usia 17 tahun adalah usia menapak kedewasaan penuh mimpi dan karya, penuh gejolak dengan darah menggelegar dan jantung berdegup.

la menyimbolkan suatu asa generasi baru yang siap menghadapi tantangan-tantangan, menjemput, dan menciptakan peluang-peluang yang tersedia di masa depan.

Karena itu, perjalanan sejarah 17 tahun Uniqbu layak direposisi kembali agar kontribusi, peran, dan pengabdiannya dapat diteruskan dan ditingkatkan lagi.

Dalam pergerakannya yang mengemban visi dan misi dalam bidang pendidikan dan da’wah, dengan bermodalkan 8 fakultas dengan 17 Program Studi yang dinaunginya.

Uniqbu eksis sebagai satu-satunya PTS di Kabupaten Buru dan merupakan satu-satunya pendidikan tinggi berlevel universitas di Maluku pada tingkat kabupaten. Uniqbu tercatat pula tercatat sebagai satu-satunya PTS Swasta yang memiliki fakultas dan program studi terbanyak di wilayah Maluku dan Maluku Utara.

Sehol juga telah mencoba merespon dan mengurai beberapa tantangan dan peluang yang ada dalam dinamika perjalanan Uniqbu hingga saat ini.

Satu hal yang diakui, tantangan minimnya SDM dosen pada beberapa program studi telah berimbas pada belum terakreditasinya beberapa program studi, serta masih belum optimalnya pelaksanaan dan output serta outcome tri dharma Uniqbu, sehingga menuntun adanya langkah-langkah konkrit untuk menyelesaikannya (BB-DUL)