BERITABETA.COM, Namlea –  Kontraktor lokal di Maluku Fauzi Hentihu mengungkap adanya dugaan tender ‘main mata’ di Balai Pelaksana Pemilihan Jasa Konstruksi Wilayah Maluku, Kementerian Pekerjaan Umum.

Indikasi ini menguat karene proyek Renovasi dan Rehabilitasi sejumlah sekolah seluruhnya dimenangkan kontraktor dari luar Maluku.

“Atas indiksi ini saya meminta Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) untuk  menjalankan fungsinya dengan mengevaluasi pelaksanaan lelang yang dilakukan di daerah ini,”tanda Fauzi melalui siaran persnya yang dikirim kepada awak media melalui pesan WhatsApp , Selasa (20/8/2019).

Ia juga mengungkap, indikasi ada beberapa perusahaan pemenang yang lelangnya bermasalah. Baik dari sisi kelayakan perusahaan, maupun administrasi pelelangan.

“Bahkan terindikasi ada perusahan ysng kena black list justru ditunjuk sebagai pemenang,”beber Fauzi.

Fauzi bahkan menuding, konon ada oknum pejabat di Balai PPW Maluku yang main proyek secara terselubung dengan  meminjam perusahaan dari luar daerah dan orang dekatnya bertindak sebagai eksekutor. 

Kata dia, praktik ini  sudah berlangsung lama dan seperti sindikat.

“Ada mafia proyek pada Balai PPW Maluku. Karena ada tender ‘Abunawas’ di Balai Pelaksana Pemilihan Jasa Konstruksi Wilayah Maluku,” tudingnya lagi.

Ditamabahkan, selama ini perusahan dari luar Maluku yang ditunjuk sebagai pemenang, tidak ada satupun yang membawa perelatan mereka untuk mengerjakan proyek-proyek yang dimenangkan.

“Mobilnya saja bukan dibawa dari daerah asal mereka, tapi modal sewa dari pengusaha di Maluku. Kenapa bukan kita saja pengusaha lokal yang kerjakan proyek-proyek ini,” tandas Fauzi menyoal (BB-DUL)