BERITABETA.COM, Namlea – Bupati Buru, Ramly Ibrahim Umasugi menegaskan, kalau kegiatan Tentara Manunggal Membangun Desa (TMMD), berdampak positif.

“Setiap kegiatan TMMD ini, pertama yang kita ambil nilai positifnya, yaitu kerja murah, tepat sasaran, tepat waktu, berkualitas dan tertanggungjawab “pungkas Bupati Buru, Ramly Ibrahim Umasugi saat membuka kegiatan TMMD ke-109 Tahun 2020 Kodim 1506/Namlea, bertempat di ruang rapat Makodim, Selasa siang (22/9).

Wartawan media ini melaporkan, kegiatan TMMD ke-109 kali ini tidak dilakukan seperti tahun- tahun sebelumnya dengan apel gelar pasukan di lapangan terbuka, melainkan dilaksanakan dengan sederhana di dalam ruang tertutup karena ada wabah pandemi Covid -19.

Kegiatan pembukaan hanya dihadiri oleh Bupati, Dandim Letkol Arh Agus Guwandi SAP MTr (Han) yang bertindak selaku Dansatgas, serta sejumlah pimpinan OPD , para perwira Kodim, perwira Polres Pulau Buru, Camat Namlea, dan tiga kepala desa yang desanya menjadi sasaran TMMD ke-109.

Bupati dalam sambutannya menjelaskan, kalau hari ini kita  berada pada satu kegiatan yang penting, yaitu pembukaan pelaksanaan TMMD di Kabupaten Buru yang dilaksanakan oleh Kodim 1506/Namlea.

Tentunya ini merupakan program kerjasama pemerintah kabupaten dan kodim 1506/Namlea, dan secara nasional ini program yang berlangsung sudah sejak lama antara kementrian/lembaga dengan TNI dan juga Polri.

Kata bupati,  program TMMD di Kabupaten Buru sudah dilaksanakan berulang kali. Saat  menjabat sebagai bupati dan dulu sebagai wakil bupati, akuinya, kalau sangat merasakan dampak dan manfaat dari kegiatan TMMD ini.

Setiap kegiatan TMMD ini, yang pertama diambil nilai positifnya, yaitu kerja murah, tepat sasaran, tepat waktu, berkualitas dan tertanggungjawab.

Kemudian memiliki sisi baik  lain karena membangun sinergitas antara pemerintah daerah dengan intansi vertikal TNI maupun Polri, serta memberi manfaat langsung yang dirasakan oleh masyarakat.

Papar bupati, sasaran dari TMMD ini, disamping desa yang terisolasi, desa yang terpencil dan jauh, juga desa yang dianggap kumuh pada sektor perkotaan. Ini sangat membantu kegiatan ekonomis, pembangunan infrastruktur dan sebagainya.

Kegiatan TMMD kali ini memilih sasaran pada Desa Batuboy, Siahoni dan Sanleko, seluruhnya di Kecamatan Namlea. “Ini tiga desa yang dalam pengamatan kami perlu mendapat sentuhan dan perhatian khusus,”ucap Ramly.

Untuk itu, kepada tiga kades, bupati mengharapkan supaya dapat melibatkan masyarakatnya untuk berperan aktif, berpartisipasi penuh mendukung kegiatan ini, sehingga dapat terselesaikan dengan baik dan manfaatnya dapat dirasakan langsung oleh masyarakat.

Di hadapan Dandim dan para tamu undangan, bupati juga menyampaikan keinginannya untuk melakukan kegiatan yang sama di daerahnya di tahun 2021 nanti.

“Saya telah berencana InsyaAllah di tahun 2021, karena salah satu sasaran dari TMMD adalah bagaimana mengatasi persoalan bencana alam dan sebagainya, juga peningkatan ekonomi masyarakat, nanti akan kita koordinasikan sasaran TMMD berikutnya untuk mengatasi desa-desa yang selama ini memiliki potensi untuk pengembangan pertanian hasil produksi padi, tetapi ada sawah yang sudah dicetak tapi belum ada irigasi,”ungkap bupati.

“Ini menjadi sasaran kita ke depan. Insya Allah atas niat baik kita semua selama ini, saya yakin sungguh masyarakat akan merasakan dampak nyata dan sinergitas antara kita terbangun semakin baik, sehingga kabupaten Buru ini akan lebih baik dari waktu ke waktu,”tambahkan bupati.

Pembukaan TMMD ke -109 itu dilanjutkan dengan penandatanganan Mou antara Bupati dan Dandim. Kemudian dilanjutkan dengan paparan dandim selaku dansatgas serta ditutup dengan doa.

Dansatgas Letkol Agus Guwandi dalam paparannya menjelaskan, Kegiatan TMMD ke-109 Kodim 1506/Namlea ini mengangkat tema “TMMD Pengabdian untuk Negeri”.

Mengingat pandemi Covid-19 saat ini masih menjadi ancaman bagi seluruh masyarakat. Namun pihaknya bersyukur, atas ridho Tuhan YME, berbagai kegiatan pembukaan TMMD ke-109 yang dilaksanakan secara simbolis dapat berjalan dengan baik.

Dipaparkannya, kalau kegiatan TMMD terbagi dua, yaitu kegiatan fisik dan non-fisik, meliputi Pembuatan Drainase, pembuatan jalan Beton dan wadah jemur Ikan Puri.

Sedangkan kegiatan non fisik berupa peran PHBS Rumah Tangga di Masa Pandemi COVID-19, Pencegahan dan penanganan Stunting, Pelayanan KB dan kesehatan Reproduksi pada Masa Pandemi COVID-19 dan Pelayanan KB dan kesehatan Reproduksi pada Masa Pandemi COVID-19.

Kegiatan TMMD di kabupaten Buru kali ini menelan dana Rp.1,1 milyar. Dana sebesar Rp. 1 milyar untuk kegiatan fisik dan Rp. 100 juta untuk non fisik.

Kata Dansatgas, Kegiatan TMMD dibuka tanggal 22 September dan akan berakhir tanggal 21 Oktober nanti dengan melibatkan 1 SSK berkekuatan 110 personil.

Kekuatan terbanyak 43 orang dari Kodim 1506, ditambah dati Yonif 731/Kabaresi 37 orang, Denzipur 5/CMG yang bertindak sebagai tenaga ahli turut dikerahkan sebanyak 10 orang, ditambah Polres Pulau Buru sebanyak 10 orang serta Brimob Kompi Namlea juga 10 orang.

Dijelaskan pula, kalau 110 anggota TNI/Polri ini selama berada di desa ditempatkan di rumah warga dengan tujuan agar mereka lebih dekat dengan masyarakat.

Pada kesempatan itu, bupati dan dandim juga berkesempatan meninjau langsung ke tkp lokasi TMMD di Batuboy, Siahoni dan Sanleko (BB-DUL)