BERITABETA.COM, Namlea – Juru bicara Fraksi Bupolo DPRD Buru, John Lehalima mendesak Bupati Buru Ramli Umasugi agar mencopot Dr Helmy dari jabatan sebagai Kepala RSU Lala. Desakan ini disampaikan menyusul penilaian terhadap kualitas pelayanan kesehatan di RSU itu tidak maksimal.

Desakan kepada bupati agar mencopot Dr Helmy ini bukan hanya datang dari Fraksi Bupolo. Bahkan beberapa bulan lalu DPRD melalui Wakil Ketua, Djalil Mukaddar juga sudah menyampaikan hal serupa.

“Wakil Ketua pak Djalil Mukaddar juga sudah bersuara mendesak Dr Helmy dicopot, namun tidak diacuhkan saudara bupati,”kata John Lehalima kepada wartawan di ruang kerja Fraksi DPRD Buru, Rabu siang (11/12/2019).

Ditegaskannya, desakan bupati agar mencopot Dr Helmy ini masih sama, yakni pelayanan kesehatan di RSU Lala yang tidak kunjung membaik. Yang urgen,terkait dengan kebutuhan pasien mendapatkan obat-obatan di RSU Lala, yang dari tahun ke tahun keluhannya selalu sama.

“Apa yang kami lihat di lapangan, berkaitan dengan pelayanan kesehatan, dimana terakhir ini rakyat bupolo begitu susah mendapatkan pelayanan terbaik di rumah sakit tersebut.Mereka begitu susah mendapatkan obat obatan,”beber John Lehalima.

Diungkapkan lebih lanjut, saat warga berobat dan resepnya ditulis dokter, ternyata obatnya tidak ada di apotik rumahsakit .Ini sudah sering terjadi.Obatnya harus ditebus di luar rumahsakit,”ungkap John Lehalima.

Lehamila bahkan menyoalkan, dr Helmy ini kerjanya bikin apa saja, sehingga masalah obat-obatan tidak pernah tuntas dan terjadi saban tahun. Padahal kata Lehalima, selama ini pemerintah telah memberikan porsi anggaran memadai untuk ketersediaan obat di RSU Lala.

John lalu mencontohkan kejadian tidak enak yang dialami familinya saat menghembuskan nafas terakhir di RSU Lala.  Karena baru dikuburkan beberapa hari berikutnya, pihak keluarga meminta rumahsakit menyuntik formalin.

“Formalin ternyata tidak tersedia. Kok rumah sakit sebesar ini tidak ada formalin”Soalkan Lehalima.

Yang lebih memiriskan hati lagi, permintaan agar ambulance rumahsakit membawa yang wafat kembali ke rumah juga dipersulit RSU Lala.

“Saya harus turun tangan menelepon ke sana kemari batu dapat ambulance rumahsakit.Saat tiba di rumahduka, rumahsakit memminta bayaran ambulance pula,”ungkap dia.

Untuk itu, Fraksi Bupolo menyeruhkan agar dr Helmy segera dicopot.”Masih ada banyak putra Bupolo yang mampu,kenapa masih dipertahankan dr Helmy,”tanyakan Lehalima.

Selain masalah yang disebutkan di atas, secara khusus Fraksi Bupolo juga mempertanyakan kebijakan dr Helmy yang mempekerjakan banyak tenaga kesehatan di RSU Lala sebagai sukarelawan dan tanpa digaji.

Fraksi Bupolo berharap agar para sukarelawan ini harus tetap diberi upah,sehingga mereka juga maksimal melayani pasien di RSU Lala.

Bupati juga diminta agar memerintahkan RSU Lala m ngontrak dokter spesialis mata. Karena sampai hari ini,dokter mata tidak ada yang bertugas di RSU Lala maupun di kabupaten Buru.

“Rakyat bupolo yang mau periksa mata harus jauh-jauh pergi ke Ambon karena tidak ada dokter spesialis mata di Buru”pungkas Lehalima (BB-DUL).