BERITABETA.COM, Namlea –  Di usianya yang ke-20, Kabupaten Buru, Provinsi Maluku terus berbenah diri. Perubahan –perubahan yang terjadi pada daerah berjuluk Bupolo, telah menghantarkan Kabupaten Buru berhasil lepas dari status daerah tertinggal.

“Momentum peringatan HUT ke-20 Kabupaten Buru tahun 2019, memiliki nilai strategis karena pada saat yang sama Kabupaten Buru keluar dari status daerah tertinggal menjadi daerah yang terentaskan,”ungkap Bupati Buru, Ramly Ibrahim Umasugi Spi, MM saat memberikan sambutan pada puncak HUT Kabupaten Buru ke-20 yang dipusatkan di kawasan Tugu Tani Namlea, Sabtu (12/10/2019).

Prestasi yang diraih itu, kata Bupati,  berkat dukungan dari semua komponen yang ada di daerah itu. Di tahun 2019 ini,  Kabupaten Buru berhasil menyelenggarakan kegiatan MTQ tingkat Provinsi Maluku di Namlea,  sekaligus menetapkan Kabupaten Buru sebagai juara umum.

Ramly menjelaskan, pada peringatan HUT ke-20 Kabupaten Buru, tahun ini dirangkai dengan Festival Pesona Bupolo ke-4, yang akan dibuka pada tanggal 14 Oktober 2019.

“Berbagai program dan upaya percepatan pembangunan dan peningkatan daya saing di daerah ini, adalah sektor pertanian dan sektor pariwisata karena kedua sektor merupakan sektor yang bersentuhan langsung dengan kepentingan masyarakat,”ucap Ramly.

Dipaparkannya, bahwa Pemerintah Kabupaten Buru saat ini menerapkan pembangunan Pariwisata berkelanjutan (Sustainable Tourism Development) dengan mengoptimalkan potensi keragaman adat dan budaya dan keindahan alam, letak geografis yang strategis, ditunjang dengan panorama alam bawah laut yang indah yang tersedia dan tersebar di beberapa wilayah.

Diharapkan dengan kegiatan usaha pariwisata, maka ekonomi kreatif dalam rangka melestarikan kekayaan alam dan budaya  akan mampu memberikan dampak positif terhadap kesejahteraan masyarakat.

Pada Tahun 2020 nanti, lanjutnya, pemerintah daerah akan terus mengembangkan dan memperbanyak event-event atraksi yang mengedepankan kearifan adat dan budaya masyarakat disamping potensi unggulan lainnya.

Promosi potensi Pariwisata yang dimiliki Kabupaten Buru akan dipromosikan ke tingkat dunia, karena itu penyelenggaraan Festival Bupolo yang ada dalam kalender harus memiliki culture values dancommercial values sehingga akan berdampak positif dalam meningkatkan perekonomian masyarakat.

Dijelaskan, banyak potensi wisata yang akan mampu membuat sektor Pariwisata di Kabupaten Buru terus berkembang. Ini dapat terwujud  apabila didukung dengan penyelenggaraan event-event Pariwisata yang memiliki kriteria utama yaitu penyelenggaraan yang profesional dan dilaksanakan tepat waktu.

“Pelaksanaan Festival Pesona Bupolo tahun 2019 ini akan mengusung tema “A Piece Of Heaven From Molucca atau sepenggal surga dari Maluku,”tandas Ramly.

Olehnya itu, Kabupaten Buru di tahun ini terus mendorong peningkatan investasi sektor wisata sesuai Rencana Induk Pengembangan Parawisata Daerah (RIPDA) Kabupaten Buru.

Berdasarkan data PDRB Kabupaten Buru kontribusi sektor usaha parawisata tahun 2018 sebesar 2,9%. Dan Pemerintah daerah yakin sungguh peningkatan kunjungan wisatawan akan terus bertambah setiap tahun.

“Untuk itu kita harus terus penyiapkan sarana prasarana dan sumberdaya manusia pariwisata untuk menarik kunjungan wisatawan. Destinasi prioritas yang akan dikembangkan antara lain kawasan Danau Rana, Pantai Jikumerasa, Air Terjun Bara, pantai Waeperang serta Spot Underwater,”jelasnya.

Selain itu, lanjut Bupati, Kabupaten Buru di 2019 ini  akan terus berusaha mewujudkan masyarakat yang berkualitas melalui pembelajaran secara formal maupun dengan mempertebal iman dan taqwa. Berbagai regulasi  disusun untuk membudayakan gemar membaca terutama pada generasi muda dan anak usia sekolah.

Peringatan HUT Kabupaten dilanjutkan dengan acara makan patita bersama, dan malamnya dilakukan pesta gituan rakyat. Sementara pada hari Minggu, berlangsung serangkaian perlombaan dalam rangka event pesona bupolo ke-4, dibuka oleh Sekda Drs Ahmad Assagaf, bertempat di Pantai Pasir Putih Desa Jikumerasa.(BBDUL)