BERITABETA.COM, Ambon – Puluhan mahasiswa asal Kabupaten Seram Bagian Timur (SBT) menggelar aksi demonstrasi di halaman kantor Gubernur Maluku, Rabu (13/5/2020).

Mereka meminta Gugus Tugas Covid-19 Provinsi Maluku untuk mengizinkan mereka  pulang ke kampung (mudik)  agar dapat  bersama keluarga  di  Hari Raya Idul Fitri.

“Dalam momentum Idul Fitri, kami ingin bertemu dengan keluarga kami” teriak Said Moksen Almahdaly

Aksi mahasiswa SBT ini juga menyampaikan  beberapa penilaian. Antaranya Pemerintah Provinsi Maluku dinilai dan berbelit dan mempersulit meraka dan masyarakat dalam mengurus surat keterangan untuk pulang kampung.

Salah satu demonstran lainnya dalam orasinya menyampaikan masih ada pungutan liar ditengah pandemi Covid-19 ini. Pasalnya dalam mengurus surat keterangan itu harus membayar Rp. 600.000 untuk mendapatkan surat keterangan kesehatan.

“Masih saja ditemukan pungutan liar” cetusnya.

Dikembalikan ke Ambon

Sebelumnya, sebanyak 14 mahasiswa asal kabupaten SBT  dikembalikan ke kota Ambon saat hendak pulang ke kampung halaman. Belasan mahasiswa ini berangkat menuju SBT menggunakan speedboat dari Tulehu, Sabtu 2 Mei  malam.

Mereka sempat dicegat di perbatasan kabupaten Seram Bagian Barat (SBB) saat hendak menuju SBT menggunakan mobil, karena diduga tidak mengantongi izin dari Tim Gugus Kota Ambon.

Sekretaris Daerah Kabupaten SBB, Mansur Tuharea sempat datang dan melihat kondisi keempat belasa mahasiswa tersebut. Mereka juga mendapatkan penjelasan mengenai penutupan akses transportasi orang sebagai implementasi dari kabijakan pembatasan sosial berksala regional (PBSR) yang telah ditetapkan oleh pemerintah provoinsi Maluku.

Pihak Satpol PP SBB sesuai instruksi Sekda, siap mengantarkan mereka ke wilayah perbatasan kabupaten SBT dan SBB. Namun setelah dikonformasi, kepala BPBD SBT, Usman Keliobas meminta 14 mahasiswa tersebut kembali ke Ambon, tanpa arahan dan bantuan.

“Pak Sekda bilang kami siap antar kami ke perbatasan SBB. Tapi ketika pak Sekda telepon dengan pak Usman, pak Usman ini tetap tidak mau, dan dia bilang kami dikembalikan ke Ambon saja. Tidak bisa masuk SBT,”ungkapnya (BB-AZ)