BERITABETA.COM, Ambon – Setelah sempat menjadi sorotan media massa, kerusakan jalan lingkar kota Saparua, Kabupaten Maluku Tengah (Malteng) dipastikan bakal diperbaiki tahun ini  melalui APBD tahun 2019.

Informasi ini disambut positif oleh sejumlah warga asal Pulau Saparua yang juga menjadi penghuni dunia maya (facebook). Puluhan netizen  menyampaikan rasa syukur atas informasi yang disampaikan anggota DPRD Maluku  Lucky Wattimury itu.

Anggota DPRD asal PDI-P ini memposting statusnya, Jumat (29/3/2019) malam yang berbunyi “Pekerjaan perbaikan jalan dalam kota Saparua akan dikerjakan di tahun 2019 ini. Sejak Maret 2018 sudah diusulkan untuk diperbaiki. Mudah2an saja Saparua dapat berkembang menjadi pusat wusata budaya di Maluku, pusat wisata religi dan pusat wisata sejarah,” tulis Lucky.

Lucky menguraikan, status yang diunggah sebagai jawaban atas seorang temannya di facebook yang bertanya kapan jalan dalam kota Saparua diperbaiki, sebab sebagian besar ruas jalan sudah rusak.

Kondisi ruas jalan di kota Saparua, Kabupaten Maluku Tengah yang rudak.

Penjelasan mantan Ketua DPC PDI-P Kota Ambon ini menuai berbagai tanggapan. Sebagian besar netizen menyampaikan syukur dan pujian, kepada anggota DPRD Maluku asal Saparua itu. Tapi ada juga yang  menanggapi sinis bahkan menyalahkan pemerintah kabupaten Maluku Tengah.

“Luar biasa pak dewan. Namun alangkah baiknya pekerjaan pada 2019 bukan menjadi pencitraan semata demi meraup suara rakyat. Ingatlah bahwa DPRD adalah bagian dari penyalur keluhan rakyat untuk pemerintah,” tulis akun dengan nama Michael Adam.

“Hayoo mau dekat bagini baru banyak perhatian ke Saparua, miris pa Luky, tulis akun bernama Odri Titaley dalam komentarnya.

“Itu Bupati Malteng, bikin apa”? tanya akun dengan nama Josias Ruhupessy.

Menanggapi pertanyaan Josias, Lucky Wattimury pun menjawab singkat “Bung Josi, mungkin saja Pemda Malteng dana terbatas, jadi diusul dari provinsi. Seng apa-apa,”

Meski beberpa akun diatas menanggapi miris dan mengakitkan informasi ini dengan agenda politik Pemilu 2019, banyak pula tanggapan positif yang memberikan apresiasi atas informasi ini. Seperti yang disampaikan akun dengan nama Meilan Tongke.

“Saparua membutuhkan sosok yg berani dan mengubah wajah negeriku yang  dari dulu merupakan kota tua. Doa dan harapan semoga bapak sukses dan peluang untuk bapak dapat merubah Saparua menjadi daera maju seperti kabupaten lain yang ada di Maluku.  Tuhan memberkati tugas dan pelayanan bapak ke depan,” tulias Meilon Tangke.

“Dangke (terima kasih) bosku yang baik hati. Kalau  bukan anak negri sandiri yang lihat, lalu katong (kita) mau harap sapalai (siapa lagi). Pulang ke Saparua lia (lihat) jalan hati paleng (paling) sakit,” tulsi Nyong Ahulono Beillohy.

Kerusakan jalan di kota Saparua, kota tua yang dikenal dengan sejarah perlawanan pahlawan Pattimura ini, sempat menjadi tranding topik di media sosial. Warga di Pulau Saparua, bahkan geram dengan sikap pemerintah daerah yang dinilah tidak peka dengan kondisi infrastruktur di kota kecil itu.

Sebagai aksi protes, beberapa waktu lalu beberapa netizen asal Saparua memposting  foto-foto sejumlah  bagian jalan yang rusak dengan memberikan gambar animasi pohon pisang di tengah ruas jalan-jalan rusak itu.

Atas protes ini, Anggota DPRD Kabupaten Maluku Tengah (Malteng) Frans J Picarima sempat memberikan komentar bahwa pihaknya kini   telah mengakomodir keluhan masyarakat soal jalan tersebut dan telah melakukan konsultasi intens dengan pihak Dinas PU Maluku.

“Selama ini bukan kami menutup mata dari kerusakan jalan itu ,  Namun karena, status jalan itu adalah kewenangan Pemprov Maluku.  Dan kami telah melakukan koordinasi dan konsultasi yang intens dengan Dinas PU Maluku dan telah disepakati bahwa penanganan pembangunan jalan lingkar Kota Saparua itu dapat ditangani oleh Pemerintah Kabupaten Malteng”tandas Ketua Fraksi Partai PKPI DPRD Malteng di Masohi beberapa waktu lalu. (BB-DP)