BERITABETA.COM, Saumlaki – JY, salah seorang pasien Covid-19 yang dirawat di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr. P. P. Magretti,  Kabupaten Kepulauan Tanimbar menghembuskan nafas terakhirnya, Senin (16/11/2020).

Pasien dirawat di rumah sakit pada 9 November 2020. JY  sempat diminta pihak rumah sakit untuk dibawa pulang,  namun sebelum pihak keluarga menjemputnya,   pada pukul 08:40 WIT pasien sudah meninggal dunia.

Direktur RSUD dr. P. P. Magretti, dr. Fulfuly CH.E. Nuniary kepada beritabeta.com menjelaskan,  almarhum sudah dirawat selama 8 hari setelah ditetapkan sebagai pasien terkonfirmasi positif berdasarkan uji sampel swab yang dikeluarga Dinas Kesehatan Provinsi Maluku.

Menurutnya, sebelum meninggal pasien rencanya mau dibawa pulang ke rumah, karena kondisinya mulai membaik. Selain itu, pasien juga dirawat sendiri di salah satu ruangan RSUD.

“Awalnya kami mempertimbangkan pemulangan pasien. Karena kondisinya mulai membaik, sehingga kami pertimbangkan agar menjalani isolasi mandiri dan bisa dirawat keluarga,” tandas Dr Fulfuly.

Dr Fulfuly menjelaskan, disaat pihak RSUD hendak memulangkan pasien tiba-tiba kondisi pasien mulai drop sekitar pukul 02.30 WIT dini hari. Padahal, tiga hari sebelumnya dokter yang merawatnya memastikan kondisi  pasien sudah membaik.  Kondisi ini membuat pihak rumah sakit memutuskan untuk membatalkan renacan pemulangan itu.

“Kondisi pasien tiba-tiba drop hingga menghembuskan nafas terakhirnya di rumah sakit,” ungkap Direktur RSUD dr. P. P. Magretti.

Kabar meninggalnya JY membuat pihak keluarga terpukul. Istri almarhum Petronela Jaran, meminta pihak RSUD dan Dinas Kesehatan Kabupaten Kepulauan Tanimbar bertanggung jawab atas kematian suaminya itu.

Kepada beritabeta.com Petronela Jaran mengungkapkan beberapa hari kemarin dirinya telah dihubungi pihak RUSD melalui  sala satu petugas bernama Melki Melatunan, agar suaminya dijemput untuk dibawa pulang ke rumah.

“Ibu dong datang jemput bapak sudah, karena bapak sudah sembuh, jadi suduah  bisa dibawa pulang,” ucap Petronela menirukan permintaan petugas rumah sakit.

“Saya kaget, kenapa tiba-tiba kembali ada kabar terbaru suami saya sudah meninggal dunia. Kabar ini yang membuat kami bertanya-tanya dan merasa heran,” sambungnya.

Petronela Jaran menjelaskan, setelah ke rumah sakit untuk menjemput suaminya petugas RSUD yang menghubungi mereka bahkan mengatakan nanti akan mengantar pasien ke rumah menggunakan ambulance.

Pihak keluarga dan anak anak almarhum bahkan meminta agar pemerintah daerah melalui Dinas Kesehatan dapat mengklarifikasi terkait kondisi sebenarnya yang terjadi pada almarhum JY, karena kematiannya dirasakan agak ganjal.

“Kami minta apakah kami dari pihak keluarga dapat melihat langsung hasil Swab Test yang sudah dikeluarkan oleh Satgas Covid-19 Provinsi Maluku. Kami berhak mengetahui hasil tersebut, karena ini terkait kondisi orang tua kami,” tandas Janet Yaran salah satu anak dari almarhum (BB-SL)