BERITABETA.COM, Ambon – Pengurus Besar Himpunan Mahasiswa Islam (PB-HMI) mendukung rencana memindahkan Ibukota Provinsi Maluku dari Kota Ambon ke Pulau Seram. Rencana ini dinilai cukup tepat karena wilayah Pulau Seram memiliki berebgai keunggulan dalam mendukung pembangunan Maluku di masa mendatang.

Penegasan ini didampaikan Sekretaris Jendral PB HMI, Taufan Tuarita dalam sambutannya saat menghadiri pelantikan Badan Koordinasi (Badko) Maluku-Maluku Utara yang rilisnya juga diterima beribeta.com, Sabtu malam (22/6/2019)

Tuarita menyampaikan, HMI sangat mengsupport wacana pemindahan ibu Kota Provinsi Maluku dari Kota Ambon ke Pulau Seram, dikarenakan berbagai aspek penting yang bisa mengdukung Maluku ke depannya.

Beberapa aspek itu seperti, lokasinya sangat strategis serta kekayaan sumber daya alam yang nanti menjadi pemantik pertumbuhan ekonomi masyarakat Provinsi Maluku khususnya di Pulau Seram.

Jika demikian, Maluku kedepannya bisa bersaing dengan daerah lain dalam hal peningkatan perkapita dan pemasukan daerah. Pada sisi lain, HMI juga mengapresiasi langkah strategis Gubernur Maluku dalam pengembangan provinsi khususnya eksplorasi potensi besar yang dimiliki.

“Apa yang menjadi visi-misi gubernur terhadap pengembangan kawasan Provinsi Maluku adalah bukti keseriusan pemerintah dalam pengembangan dan pembangunan daerah,” katanya.

Dia mengatakan, program pengembangan Provinsi Maluku, seperti peningkatan kualitas SDM, pengembangan SDA dan potensi sumber pangan laut yang melimpah menjadi referensi kelayakan Pulau Seram menjadi ibu kota provinsi.

Taufan juga menyinggung kisruh yang terjadi di PB HMI mengenai adanya dua kepemimpinan di tubuh organisasi yang didirikan oleh Lafran Pane ini.

“Pada pelantikan ini saya pertegas, bahwasanya PB HMI tidak mengalami dualisme kepemimpinan. Hanya saja ada pihak tertentu yang masih mengklaim bahwa dirinya masih menjabat sebagai ketua umum, padahal posisi ketua umum telah dipejabatkan berdasarkan keputusan MPK PB HMI dan diperkuat oleh MN KAHMI,” tutupnya. (BB-NA)