BERITABETA.COM, Ambon – Dilatari  alasan kemanusian, warga Negeri Hualoy dan Tomalehu, Kecamatan Amalatu, Kabupaten Seram Bagian Barat (SBB), akhirnya membuka barikade jalan trans seram, yang sudah ditutup hampir seminggu ini.

Hasyim Lussy, salah satu tokoh masyarakat Hualoy mengaku, pembukaan jalur trans seram bukan inisiatif atau kerja keras dari aparat kepolisian maupun pemerintah daerah, namun atas ketulusan warga dengan alasan kemanusian.

“Ini adalah kesadaran masyarakat karena alasan kemanusian, bukan kerja keras dari pihak mana pun. Tindakan pemblokiran ruas jalan oleh warga semata-mata sebagai bentuk protes dan mendesak aparat kepolisian agar menangkap para pelaku pembunuhan adik kami Syamsul Lussy, di Hutan Desa Latu, Sabtu lalu,” ungkapnya kepada media ini, Jumat (10/5/19) malam.

Dia mengatakan, warga Hualoy juga tidak bermaksud untuk mempersulit warga lain atau pengguna jalan yang melintas di trans seram. Karena secara kamanusian, mereka juga punya naluri kemanusian.

“Kami juga punya naluri kemanusian, dan tidak bermaksud mempersulit siapa pun warga yang hendak melintas di trans seram. Kami hanya menyita perhatian pemerintah atas peristiwa yang menimpah adik kami. Karena pemerintah seakan-akan tak menghadirkan rasa keadilan,” katanya.

Menurutnya, barikade jalan yang kini dibuka merupakan inisiatif masyarakat dan pejabat pemerintah di dua negeri Hualoy dan Tomalehu. Sebelum membuka barikade itu, kata Lussy, warga saling berembuk dan memberikan masukan serta berbagai pertimbangan.

Dan atas kesepakatan bersama, warga kemudian menuju tempat blockade jalan untuk membukanya. Kini puluhan mobil yang antri sejak beberapa hari lalu, sudah bisa melakukan ativitas dan menikmati kembali ruas jalan di trans seram.

“Bulan Suci Romadhan juga menjadi alasan warga Hualoy-Tomalehu untuk membuka jalan kepada sesama warga muslim yang sedang menjalankan ibadah puasa,” katanya.

Diakhir komentarnya, Lussy juga membantah adanya pungutan liar yang konon dilakukan warga Hualoy kepada pengguna jalan, seperti yang tersebar di sosial media (facebook) akhir-akhir ini. Dia menegaskan, informasi pungutan liar tersebut adalah fitnah keji yang dilakukan oknum-oknum tidak bertanggungjawab.

“Informasi dan berita itu adalah hoaks bahkan sangat sesat. Warga Hualoy samasekali tidak melakukan tindakan tidak terpuji itu,” tegasnya. (BB-DZAL)