BERITABETA.COM, Ambon – Komitmen Widya Murad Ismail, istri Gubernur Maluku yang juga Duta Paranting Maluku, dalam memerangi tingginya angka penderita stunting di Maluku terus dilakukan.

Widya tidak saja mengunjungi  di Kota Dobo, Kebupaten Kepulauan Aru. Ketua Tim Penggerak PKK Maluku ini bahkan nekat berkunjung ke Desa Wakua, Kecamatan Aru Tengah yang menjadi lokus stunting di Kabupaten Kepulauan Aru, Jumat 915/11/2019).

Widya didampingi Ketua PKK Kabupaten Kepulauan Aru Meisye  Gonga, Kepala Dinas  Kesehatan Maluku, Meikyal Pontoh serta beberapa pengurus PKK Provinsi maupun kabupaten menuju harus menyebrang selama 90 menit menuju ke Desa Wakua.

Seperti dilaporkan staf Humas Pemprov Maluku, saat tiba di Desa Wakua, rombongan Widya  disambut masyarakat dengan perahu kora-kora disertai tarian dan juga berbagai alat musik oleh warga masyarakat termasuk siswa SD dan SMP.

Desa Wakua merupakan salah satu lokus stunting dari 10 desa yang ada di kabupaten berjuluk Jargaria itu. Desa itu terdeteksi terdapat sebanyak 60 warga penderita stunting. Di sana, Widya bersama rombongan meninjau Posyandu Timur dan  Barat serta  Kelas Hamil.

Di Desa Wakua, istri Gubernur Maluku menyempatkan diri berdialog langsung dengan para ibu yang memiliki anak balita tentang pentingnya mengkonsumsi makanan sehat dan bergizi seimbang.

“Jadi ibu-ibu harus mengolah bahan pangan lokal yang sehat dan bergizi agar dikonsumsi oleh anak-anak. Apalagi saat hamil karena di 1000 hari pertama asupan makanan saat mempengaruhi tumbuh kembang selanjutnya,” ujar Widya.

Widya mengharapkan agar para ibu yang telah memiliki anak lebih dari dua untuk mengikuti Program Keluarga Berencana (KB).

Duta Parenting Maluku, Widya Murad Ismail didampingi Ketua PKK Kabupaten Kepulauan Aru Meisye  Gonga, Kepala Dinas  Kesehatan Maluku, Meikyal Pontoh disambut masyarakat Desa Wakua, Kecamatan Aru Tengah, dengan perahu kora-kora disertai tarian dan juga berbagai alat musik oleh warga masyarakat termasuk siswa SD dan SMP, Jumat (15/11/2019).

“Anaknya sudah berapa ibu? Sudah empat? Waktunya ibu mengikuti program KB agar anak-anak dapat diperhatikan kesehatan dan juga pendidikannya kelak,”imbau istri orang nomor satu di provinsi Maluku itu.

Demikian juga, saat berdialog dengan ibu hamil di Kelas Ibu Hamil, Widya menghimbau agar ibu-ibu menjelaskan ilmu apa yang telah diperolehnya selama mengikuti program dimaksud. Hal ini dilakukan untuk melihat apakah para ibu tersebut memahami pentingnya menjaga kesehatan.

“Menurut ibu bidan atau kader kesehatan lainnya, selama hamil apa yang harus dilalukan? Tentunya dengan tetap menjaga kebersihan dan juga mengkonsumsi makanan bergizi seimbang kan?,” tanyanya.

Seorang ibu lalu menimpali, ibu hamil harus rajin ke Puskesmas untuk memeriksa kesehatan termasuk perkembangan janin yang dikandungnya.

Di kesempatan yang sama, sebelumnua, Widya juga bertemu dengan masyarakat Wakua yang berlangsung di kantor desa. Terlihat turut hadir Camat Aru Tengah Tonci Koljaan dan Kades Wakua Anderias Karey berbaur bersama.

Di pertemuan terkait Lomba 10 Program PKK Tingkat Provinsi Maluku itu dimana Desa Wakua mewakili Kabupaten Aru, Widya menyampaikan beberapa point penring terkait upaya pencegahan agar anak tidak mengalami stunting. Hal ini ditegaskan karena dirinya sedang fokus turunkan angka Stunting di Maluku.

Pesan itu antara lain, perlu koordinasi lintas sektor  sampai di tingkat kecamatan dan desa. Selanjutnya, kepada ibu hamil agar pemperhatikan asupan gisi, keberaihan diri dan selalu memeriksa kesehatan di pusat-pusat kesehatan terdekat.

“Para bapak jjajugadilah bapak siaga kapanpun siap antar jaga.  Kapanpun dibutuhkan,” imbaunya.

Widya yang juga Bunda PAUD Provinsi Maluku itu menghimbau kepada para ibu yang miliki balita untuk  rajin mengantar anak ke Posyandu untuk memantau tumbuh kembangnya.

Kepada para Kades, Widaya  berharap agar penggunaan Dana Desa dapat diprioritaskan kepada program pencegahan stunting serta  pelatihan untuk kader Posyandu.

“Tokoh agama juga tolong dalam ceramah juga mohon disampaikan tentang pentingnya kesehatan termasuk penggunaan ASI  eksklusuf. Juga memghimbau agar masyarakat dapat jadikan kebersihan sebagai haya hidup,” harapnya.

Saat itu Widya juga menyerahkan paket bantuan penanganan daerah rawan pangan yang diterima secara simbolik oleh perwakilan masyarakat.  Antara lain pemberian makanan tambahan bagi ibu hamil dan balita. Paket bagi tumbuh kembang anak dan  paket daerah rawan pangan serta komik kesehatan.

Turut hadir pada acara tersebut Asisten Ekononi dan Pembangunan Setda Aru Martinus yang mewakili Bupati Aru serta sejumlah pimpinan OPD kabupaten. (BB-DIO)