BERITABETA, Ambon – Politisi harusnya kokoh pendirian dan selalu memiliki optimisme yang tinggi. Kekurangan yang melekat pada diri seseorang, bukanlah menjadi penghalang untuk tetap berjuang demi kemaslahatan umat.

“ Tanpa Pita Suara, Ku Tetap Bersuara”

“Saya memaknai hidup itu sebagai anugerah dari Allah, maka saya yakin semua manusia di dunia pasti memiliki kekuarangan dan kelebihan. Termasuk saya saat ini, memiliki kekuarangan dalam hal bersuara, tapi berjuang untuk kepentingan orang banyak, adalah panggilan nurani yang tak bisa dihalangi siapapun,” ungkap Abubakar Hentihu,  politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Wilayah Maluku ini dalam bincang-bincang lepas bersama beritabeta di Ambon, Selasa (25/09/18).

Abubakar adalah sosok yang kokoh pendirian, sejak didaulat untuk tampil kembali menjadi calon anggota legislatif (Caleg) dari PKS Maluku, menuju kursi DPRD Maluku pada Pemilu 2019, hari-harinya terlihat begitu sibuk. Bertatap muka dengan siapa saja menjadi agenda setiap hari bagi politisi kelahiran  29 Maret 1966 ini.

Abubakar mungkin menjadi salah satu politisi yang fenomenal di Kota Ambon, lantara kondisi fisik suaranya yang tidak menguntungkan, sering menjadi cibiran sejumlah lawan politiknya. Namun, lulusan Sarjana Perikanan Universitas Pattimura, ini memiliki track record yang cukup gemilang.

Lalu apa tanggapannya? “Orang akan melihat saya dari sisi kekurangan, dan itu bagi saya adalah kekurangan mereka, karena mereka lupa saya memiliki pengalaman dan reputasi di karir politik yang bagus. Tanpa suara pun saya akan tetap bersuara untuk kepentingan orang banyak,” ungkapnya.

Menjawab pertanyaan beritabeta tentang peluang untuk kembali ke kursi parleman, melalui Dapil Kota Ambon, Hentihu dengan lantang membeberkan, dirinya selalu yakin dan optimis bahwa rakyat akan memilih orang yang mereka kenal, melalui track record masing-masing.

“ Saya tetap yakin akan terpilih, karena saya yang bekerja dan saya yang dekat dengan pemilih, maka saya tetap percaya ada campur tangan tuhan dalam setiap usaha manusia,”tandasnya.

Dia lalu mencontohkan, kondisi politik kekinian yang pada akhirnya akan menjadi milik mereka yang sudah berbuat selama ini. Dan selama terjun ke dunia politik, dia mengakui banyak hal yang diperoleh dan dilakukan, terutama bagaimana meluluhkan hati rakyat.

“Saya sudah menabur, saya sudah menyiram dan nantinya jika Allah menghendaki maka saya akan menuai semua hasil yang saya lakukan selama ini,”bebernya politis.

Berbaur dengan semua orang dalam setiap kesempatana ini,”bebernya politis.

Kayakinan Abubakar Hentihu memang bukan “isapan jempol” belaka. Abubakar adalah politisi PKS Maluku yang cukup dikenal di kalangan akar rumput. Sikap lugas dan supel yang dimiliki Abubakar, membuat sosoknya begitu dikenal banyak kalangan.

Dia menjadi politisi  dan bergabung dengan  PKS sejak tahun 2003. Dan pernah menjadi  Anggota DPRD Kota Ambon periode 2009 – 2014.  Tentunya, kematangan di organisasi politik, akan  menjadi modal utama untuk memikat hati pemilih di kota Ambon pada Pemilu akan datang.

Segudang pengalaman juga dimiliki oleh sosok yang satu ini. Antaranya, pernah menjabat sebagai Ketua Fraksi PKS DPRD Kota Ambon, Anggota Banggar DPRD Kota Ambon, Ketua OKK Garda Keadilan tahun 2010, pernah menjadi Wakil Ketua KNPI Jawa Timur periode 2000-2004 dan kini menjabat sebagai Ketua Bidang Politik Hukum dan Keamanan DPD PKS Wilayah Maluku.

Sayangnya, performa Abubakar tidak lagi sekomplit dulu, gangguan kesehatan tenggorokan yang dialaminya, membuat vokalis PKS Maluku ini terpaksa kehilangan pita suaranya (loss of speech). Kini Bakrie, begitu sapaannya, hanya bisa mengandalkan microfon kecil untuk berkomunikasi dengan sesama.

Menuju Pemilu 2019 mendatang, Bakrie yang kini tampil sebagai Caleg PKS, tidak segan-segan mengusung tagline dalam sejumlah atributnya dengan menjelaskan kondisi yang menimpanya. Misal saja pada stiker celengnya Bakri mengusung tagline menarik “ Tanpa Pita Suara, Ku Tetap Bersuara”.

“Inilah jawaban saya, atas ocehan dan pendapat miring sejumlah pihak tetang keberadaan saya. Jadi tanpa harus menjelaskan panjang lebar, saya memilih menggunakan tagline ini,” ucapnya Bakrie sambil melepas senyum. (dhino pattisahusiwa)