BERITABETA.COM, Jakarta – Wacana pertemuan pasangan Capres – Cawapres no urut 2 Prabowo Subianto – Sandiaga Uno dengan mantan Presiden RI ke 6 Sosilo Bambang Yudhoyono (SBY) untuk meminta wajengan menuju agenda debat Pilpres ditanggapi kubu Jokowi – Maruf Amin.

Juru Bicara Tim Kampanye Nasional Jokowi-Ma’ruf Arya Sinulingga mengatakan pihaknya tidak khawatir dengan rencana pertemuan yang akan digelar bersama Ketum Demokrat itu.

Arya menyebut Presiden ke-6 RI itu tak lagi memiliki data akurat saat ini karena perubahan banyak terjadi empat tahun setelah meninggalkan kursi presiden. “Tidak khawatir kenapa karena Pak SBY sudah 4 tahun di realita lapangan enggak paham,” kata Arya, Selasa (1/1/2019).

Wacana pertemuan Prabowo-Sandiaga dengan SBY jelang debat kandidat Pilpres disampaikan Koordinator Jubir pasangan calon 02, Dahnil Anzar Simanjuntak. Arya menduga hal tersebut dilaksanakan lantaran keduanya butuh bantuan seorang mantan Presiden. “Berdua kan enggak punya pengalaman di pusat,” katanya.

Sementara, capres petahana Joko Widodo dan wakilnya Ma’ruf Amin juga dibantu persiapan oleh sejumlah tokoh. Namun, Arya tak ingin menyebut siapa saja tokoh tersebut.

Arya percaya, sebagai petahana Jokowi punya pengalaman sebagai modal debat. Sehingga, data-data faktual lengkap dipegang mantan Gubernur DKI Jakarta itu.

Sedangkan, untuk cawapres Ma’ruf Amin memiliki pandangan dan paham tema debat hukum, korupsi, HAM dan terorisme. Sebagai Ketum MUI, Ma’ruf dinilai mengikuti perkembangan terkini. Hanya saja tetap ada tim yang bakal memberikan pengarahan jelang debat. “Capres-Cawapres kita punya data-data yang sesuai fakta realita di lapangan,” ucapnya.

Nilai Timses Jokowi Panik

Politisi Partai Demokrat Ferdinand Hutahaean menilai timses Jokowi-Ma’ruf, panik mengetahui Capres Prabowo Subianto meminta wejangan SBY menjelang debat kandidat perdana 17 Januari mendatang. Menurut dia, kepanikan itu terlihat setelah menuding SBY tak memiliki data lagi  usai empat tahun turun dari kursi presiden.

“Apa yang mereka katakan sekarang hanya upaya menghibur diri, kalut, panik, Pak SBY terlibat langsung,” kata Ferdinand di Jakarta.

Jubir Badan Pemenangan Nasional Prabowo-Sandiaga ini melihat timses Jokowi-Ma’ruf terlihat euforia setelah SBY membebaskan kader Demokrat dalam menentukan sikap politik di Pilpres mendatang. Namun, menurut dia, timses Jokowi-Ma’ruf kewalahan memenangkan Pilpres setelah melihat SBY turun gunung memenangkan Prabowo-Sandiaga.

“TKN memiliki beban berat untuk memenangkan Jokowi-Ma’ruf,” kata dia.

Terkait rencana pertemuan SBY dan Prabowo, Ferdinand menyebut, pertemuan tersebut tidak cuma membahas debat. Tetapi juga persiapan paparan visi misi pada tanggal 9 Januari mendatang.

Dia pun mengungkap, di antara tanggal 9 sampai hari penyelenggaraan debat, 17 Januari, bakal ada agenda pertemuan khusus di kediaman SBY, Mega Kuningan, Jakarta Selatan. Namun, Ferdinand tidak ingin membocorkan agenda tersebut. “Kalau ketemu akan memahas banyak hal, mempersiapkan banyak hal, jangan saya bicara detail, bocor nanti,” kata Ferdinand.(BB-DIO)