BERITABETA.COM, Namlea –  Tinggal 7 hari jelang pelaksanaan Pemilu 2019 yang akan dihelat 17 April 2019,  Bupati Buru yang diwakili Asisten II Pemkab Buru, bersama Fopimkab, KPU, Bawaslu, perwakilan parpol, OKP, dan masyarakat membubuhi tandatangan menyepakati Pemilu 2019 damai di bumi Bupolo.

Kesepakatan ini dilakukan dengan tanda tangan sejumlah pihak yang dituangkan pada baleho putih yang bertuliskan kalimat “Koordinasi Kesiapan TNI-POLRI, Pemkab Buru, Penyelenggara Pemilu dan Komponen Bangsa Lainnya Dalam Rangka Pengamanan Pemilu Serentak Tahun 2019. Tanda Tangan Deklarasi Pemilu Damai”, bertempat di Aula Kantor Bupati Buru, Rabu pagi (10/4/2019).

Bupati Buru, Ramly Ibrahim Umasugi SPI MM berhalangan hadir dan diwakili Asisten II, Drs Abbas Pelu. Dari unsur Forpimkab, hadir Kapolres Pulau Buru, AKBP Ricky Purnama Kertapati, Dandim 1506/Namlea, Letkol Inf. Syarifudin Azis, dan Kajari Buru, Nelson Butar Butar SH.

Ketua KPU, Munir Soamole dan Ketua Bawaslu, Fathi Haris Thalib beserta sejumlah perwira polres turut hadir.Para pejabat, perwakilan parpol, OKP, personil TNI dan Polri juga ikut dalam rakor ini.

Rakor dibuka Asisten II. Dilanjutkan pemaparan dari Kabag Ops, Kompol L Tahir tentang kesiapan pengamanan pileg dan pilpres di Kabupaten Buru.

Dalam sambutan,  Bupati mengatakan, rapat koordinasi yang dilaksanakan pada hari ini mémpunyai tujuan bagaimana membangun penyamaan persepsi dan koordinasi efektif bersama untuk sinergitas dalam melahirkan penyelenggaraan Pemilu tahun 2019 yang aman, damai dan demokratis.

Dengan Pemilu yang aman, damai dan demokratis, diharapkan dapat menghindari dari terjadinya transaksi politik atau politik uang,karena hal ini dapat menimbulkan persepsi buruk di masyarakat.

Ketua KPU Munir Soamole turut memaparkan kesiapan penyelengara hingga di tingkat desa. Ia menyentil kekurangan surat suara yang rusak dan masih dicetak penggantian di Makassar.

Sedangkan Fathi Haris Thalib  menitip pesan agar diteruskan kepada ASN  supaya tidak terlibat kampanye dll yang dilarang oleh UU.  Khusus kepada wakil parpol, Fathi berpesan agar tetap menempatkan saksi di seluruh TPS.

Sementara itu, Kapolres dalam rakor itu menegaskan, pileg dan pilpres 2019 di Kabupaten Buru akan berjalan aman, tertib dan lancar. “Kita sama-sama menyadari bahwa etalasi suhu olitik akhir-akhir ini semakin meningkat. Ada beberapa perubahan-perubahan ataupun  berita-berita di online yang bisa meresahkan masyarakat dengan menggiring opini bahwa pemilu menjadi tidak aman,”tandas Kapolres.

Menyikapi  hal itu, ia menegaskan, Polri dan TNI wajib memberikan rasa aman. Bukan hanya kepada peserta pemilu tetapi juga kepada penyelenggara pemilu itu sendiri.

Polres telah mengantisipasi  beberapa dampak dan juga menyiapkan beberapa pola pengamanan,  sehingga diminta agar disampaikan kepada masyarakat  bahwa pemilu yang akan dilaksanakan di daerah itu pasti aman.

Untuk itu, Kapolres sangat mengharapkan agar seluruh komponen, baik itu penyelenggara maupun unsur-unsur terkait lainnya, dapat membantu TNI dan Polri demi menciptakan pemilu yang aman di bumi bupolo. Pemilih diminta tetap datang ke TPS tanggal 17 April nanti untuk menyalurkan hak suara di pileg maupun pilpres.( BB-DUL)