BERITABETA, Surabaya – Peristiwa nahas terjadi di tengah pertunjukan Surabaya Membara yang digelar di Tugu Pahlawan, Surabaya, Jawa Timur, Jumat (9/11) malam. Penonton yang memadati viaduk (jembatan kereta api) terjatuh saat kereta melintas.

Kabid Humas Polda Jawa Timur, Kombes Pol Frans Barung Magera menyebut ada tiga orang yang meninggal dalam peristiwa tersebut. Mereka adalah Ekawati (9), warga Bulak Banteng Wetan Gg III, Surabaya; dan dua orang belum diketahui identitasnya.

“Untuk korban luka, enam orang sekarang dirawat di RS Suwandi, empat orang di RSU dr Soetomo, dan tiga di RS PHC,” kata Barung.

Lim Aldi Teguh Sahputra (19), warga Tuwowo Rejo 3 III, Tambaksari, mengalami luka di bagian tangan kanan, sobek di bagian dagu, parut di siku kiri, sobek lutut kanan. Kemudian Miftahul Qaromah (18), warga Kenjeran 86 DKA, Simokerto, mengalami luka sobek di bagian dagu, dislokasi pada bagian leher.

Selanjutnya, Liana (37), warga Kalimas Barat, Pabean Cantikan, mengeluh sakit bagian telapak kaki kiri, dan mengalami shock; Ahmad Komaruddin (17), warga Kendung Indah, mengalami luka di bagian tangan kanan dan lecet pada kaki.

Rakhmat Atung (16), warga Kendung Indah, mengalami indikasi patah tulang pada tangan kiri; Rozak Alepratama (17), warga UKA 18-A/6, Yunus Sofa (53), warga Kedinding Tengah 4-D/34, mengalami sakit dibagian perut; Rohman Saputra (15), warga Dupak Bangunsari , mengalami indikasi patah tulang pada kaki kanan.

Kemudian Suci Anggraeni (18), warga Simo Mulyo Baru 6J/10, mengalami sesak napas dan langsung diperbolehkan pulang oleh dokter; Fajar (13), warga Simokerto 1/85B, mengalami indikasi patah tulang pada tangan kanan; Syaiqul (13), warga Greges Barat Gg Dalam, mengalami indikasi cidera leher.

IqbaL (peserta Surabaya membara) usia 13 tahun, warga Kejawanan Loro 2/19, mengalami sesak nafas; Risma Safitra (18), warga Platuk Donomulyo 1/D, mengalami sesak napas.

Drama kolosoal Surabaya Membara merupakan pentas seni teater yang digelar tiap tahun untuk memperingati Hari Pahlawan, yang mana dalam pentas seni itu menampilkan kisah pertempuran 10 November di Surabaya yang dipimpin Bung Tomo.

Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Timur Heru Tjahjono menjenguk sejumlah korban luka dan meninggal dunia.

Ia berharap penyelesaian kasus itu menggunakan pendekataan kemanusiaan.

“Kami ucapkan duka cita bagi korban yang meninggal dunia dan bagi korban luka semoga segera pulih,” ujar Heru di sela kunjungannya di Instalasi Gawat Darurat RSUD dr Soetomo Surabaya, Sabtu dini hari (10/11/2018).

Usai menemui korban luka-luka, Sekdaprov yang didampingi Kepala Dinas Kesehatan Jatim dr Kohar, Kabiro Humas dan Protokol Setdaprov Jatim Aries Agung Paewei serta beberapa pejabat Pemprov Jatim lainnya menemui keluarga korban meninggal dunia di kamar jenazah RSUD dr Soetomo.

Pada kesempatan tersebut, mantan Bupati Tulungagung dua periode itu mendoakan agar arwah dan amal korban diterima di sisi Allah SWT serta keluarga yang ditinggalkan diberi kesabaran dan ketabahan, sekaligus memberikan akta kematian. (BB-DIO)