BERITABETA.COM, Mekkah – Tiga kota besar di Arab Saudi masing-masing, Mekkah, Madinah, dan Ibu Kota Riyadh di-lockdown, menyusul kasus positif virus corona yang menyebar dan mencapai 767 pasien di negara penghasil minyak itu.

Dilansir Saudi Press Agency, keputusan lockdown ini berdasarkan arahan Raja Salman bin Abdulaziz Al Saud. Sebelumnya, Raja Salman telah meminta agar menerapkan langkah-langkah pencegahan tambahan untuk menekan penyebaran virus corona.

Dengan keputusan itu, setiap orang dilarang masuk atau keluar dari Mekkah, Madinah, dan Riyadh mulai Kamis (26/3) waktu setempat. Namun tak dijelaskan sampai kapan ketiga kota itu di-lockdown.

Keputusan Raja Arab Saudi, Mohammad Salman ini dengan me-lockdown kota  Mekkah disambut dengan siap oleh warga setempat. Tidak ada kepanikan di sana. Semua warga tenang serta mematuhinya.

“Warga Mekkah siap menyambut keputusan lockdown itu. Tak ada masalah. Tak ada panick buying atau keresahan lain. Mereka sudah tahu dan siap,” kata Muharom Ahmad, pengusaha Indonesia yang kini tengah bermukim di Mekkah, seperti dikutip dari republika.co.id, Kamis (26/3/2020).

Menurut Muharom, begitu mendengar putussan tersebut, warga Mekkah tidak lantas buru-buru menyerbu tempat belanja, bank, atau lainnya. Mereka belanja bahan makanan sesuai dengan kebutuhan biasa.

“Mereka sudah tahu logikanya akan adanya keputusan itu jauh-jauh hari. Bahkan, saya pikir mereka sudah bersiap minimal sebulan lamanya. Jadi, begitu ada keputusan lockdown, mereka paham dan siap,” ujarnya menambahkan.

Warga Mekkah paham bahwa status ini datang setelah dilakukan pembatasan secara bertahan. Dari sebulan silam mereka sudah mendengar aneka pembatasan, misalnya kunjungan jamaah umrah, penutupan perbatasan, hingga penutupan tempat keramaian, bahkan penutupan Masjidil Haram.

“Sekarang suasana Kota Mekkah sepi. Hanya beberapa orang terlihat. Patroli dari petugas kepolisian pun terus berlangsung. Warga pun sudah tahu bila mulai hari ini jam malam dimajukan, bukan lagi di pukul 07.00 malam, tapi menjadi mulai dari pukul 03.00 sore. Jam malam akan berlangsung hingga keesokan paginya, yakni pukul 06.00 pagi,” urainya.

Adapun langkah pencegahan yang telah dilakukan Arab Saudi yakni menerapkan jam malam selama 21 hari mulai Senin (23/3/2020). Apabila sebelumnya jam malam berlaku mulai pukul 19.00 hingga 06.00, kini dipercepat menjadi pukul 15.00 waktu setempat.

Raja Salman memerintahkan seluruh otoritas sipil dan militer membantu penegakan jam malam ini. Namun, jam malam tidak berlaku untuk karyawan sektor swasta dan publik yang vital, seperti petugas keamanan, militer, kesehatan, dan media.

Sementara itu, dari 767 kasus positif, dua di antaranya meninggal dunia. Satu pasien merupakan WN Afghanistan, meninggal di sebuah rumah sakit di Madinah. Kematian kedua adalah seorang warga asing berusia 46 tahun di Makkah (BB-ROL-DIO)