BERITABETA.COM, Ambon – Pemerintah Provinsi Maluku melalui Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, menggelar Peringatan Hari Ibu (PHI) ke-91 Tahun 2019 di Ballroom Hotel Santika Ambon, Sabtu (4/1/20).

Kegiatan ini diusung dengan tema, “Perempuan Berdaya Indonesia Maju,”.

Hadir dalam kegiatan ini, Gubernur Maluku, Irjen Pol (Purn) Drs. Murad Ismail, Ketua TP PKK Provinsi Maluku, Widya Pratiwi Murad Ismail, Wakil Ketua I TP PKK Provinsi Maluku, Beatrix Orno, Ketua TP PKK Kota Ambon, Debby Louhenapessy, Pimpinan OPD di Lingkungan Pemprov Maluku, Forkopimda, Organisasi Perempuan yang terdiri dari BKOW Provinsi, TP PKK Provmal, Dharma Pertiwi, Bhayangkari, Dharma Wanita Persatuan Provinsi dan sejumlah stakeholder lainnya.

PHI ditandai dengan pemotongan nasi tumpeng ke-91 oleh Ketua TP PKK Provinsi Maluku, Widya Pratiwi Murad Ismail.

Sementara Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Republik Indonesia, I Gusti Ayu Bintang Darmawati dalam sambutannya yang disampaikan Gubernur Maluku, Murad Ismail mengatakan, hakikat PHI setiap tahunnya adalah mengingatkan seluruh rakyat Indonesia, terutama generasi muda akan arti dan makna Hari Ibu sebagai sebuah momentum kebangkitan bangsa, penggalangan rasa persatuan dan kesatuan serta gerak perjuangan perempuan yang tidak dapat dipisahkan dari sejarah perjuangan bangsa Indonesia.

Dikatakannya, tekad dan perjuangan kaum perempuan untuk mewujudkan kemerdekaan dilandasi oleh cita-cita dan semangat persatuan kesatuan menuju kemerdekaan Indonesia yang aman, tentram, damai, adil dan makmur sebagaimana dideklarasikan pertama kali dalam Kongres Perempuan Indonesia pada tanggal 22 Desember 1928 di Yogyakarta. “Sebagai apresiasi atas gerakan yang bersejarah tersebut, PHI ditetapkan setiap tanggal 22 Desember sebagai hari nasional, sekaligus sebagai tonggak sejarah bagi bangsa Indonesia dan diperingati setiap tahunnya, baik di dalam dan luar negeri,” kata Menteri Gusti Ayu.

Menteri Gusti Ayu menegaskan, perempuan Indonesia masa kini adalah perempuan yang dituntut untuk sadar dan aktif meraih akses dan kesempatan yang sama dengan laki-laki dalam berbagai bidang pembangunan.

“Oleh karenanya, PHI diharapkan sebagai momen penting untuk mendorong semua pemangku kepentingan guna memberikan perhatian, pengakuan akan pentingnya eksistensi perempuan dalam berbagai sektor pembangunan, dan pada akhirnya memberikan keyakinan yang besar bahwa perempuan akan mampu meningkatkan kualitas hidupnya serta mengembangkan segala potensi dan kemampuan sebagai motor penggerak sekaligus agen perubahan (agent of change),” tegasnya.

PHI ke-91 Tahun 2019, sebut Menteri Gusti Ayu adalah titik awal gerakan ”percepatan” pemberdayaan perempuan di berbagai bidang pembangunan dan memberikan perlindungan bagi perempuan untuk mewujudkan arahan Presiden, sehingga tema utama yang diangkat dalam PHI ini adalah “Perempuan Berdaya Indonesia Maju”.

Mengatasi berbagai tantangan tersebut, lanjutnya, diperlukan pelibatan semua unsur masyarakat dan multistakeholder, termasuk peran laki-laki dalam kampanye-kampanye yang mendukung pencegahan kekerasan, dan pencapaian kesetaraan gender.

Selain itu keterlibatan laki-laki dalam “He for She” menjadi salah satu komitmen global yang harus digelorakan sampai akar rumput.

“Pada kesempatan PHI ke-91 ini, saya ingin mengajak semua perempuan untuk terus maju, mampu menjadi sosok yang mandiri, kreatif, inovatif, percaya diri, dan tentunya akan bersama laki-laki menjadi kekuatan besar yang memastikan terwujudnya SDM unggul dan berdaya saing menuju Indonesia Maju,” tandas Menteri Gusti Ayu. (BB-ENY)