Sudah Tiga PDP Meninggal dengan Gejala Klinis Covid-19

BERITABETA.COM, Ambon – Satu lagi Pasien Dalam Pemantauan (PDP) Covid-19  di Maluku yang dinyatakan positif lewat hasil rapid test meninggal dunia di RSU dr. Haulussy, Ambon, Rabu (06/5/2020).

PDP berinisial LS ini dirawat di rumah sakit sejak Minggu (03/5/2020) dengan gejala klinis sesak nafas. Dia kemudian menjalani rapid test dan dinyatakan reaktif. Namun, kasusnya serupa dengan pasien yang meninggal sebelumnya. Hasil swabnya pasien ini belum keluar.

Informasi meninggalnya LS juga dibenarkan Ketua harian Gugus Tugas Covid-19 Maluku, Kasrul Selang saat dihubungi beritabeta.com, Rabu malam (6/5/2020).

“Iya benar,” kata Kasrul singkat menjawab pertanyaan beritabeta.com.

Pasien LS merupakan kasus ketiga, pasien yang meninggal dunia saat dilakukan perawatan dan menjalani isolasi di rumah sakit dengan gejala klinis Covid-19.

Dari kasus pertama yang jenazahnya di makamkan di TPU Dusun Taeno, juga mengalami hal yang sama. Kemudian pasien kedua juga dimakamkan di TPU Hunut yang disediakan Pemkot Ambon.

Ketiga pasien ini sama-sama memiliki hasil rapid test yang reaktif, namun belum bisa disimpulkan positif Covid-19, lantaran hasil pengambilan sampel sweb masih diuji melalui metode PCR.

11 Pesien Masih Dirawat

Sebelumnya seperti diberitakan media ini, Senin 4 Mei 2020, Gugus Tugas Penanganan dan Pencegahan Covid-19  Provinsi Maluku juga mengabarkan, kondisi 11 pasien di Maluku, yang terus membaik.

Namun, ke-11 pasien ini belum sembuh. Mereka masih terus dirawat di RS dan Balai Diklat BPSDM Maluku. Dari hasil uji sweb yang dilakukan tim medis, ke-11 pasien Covid-19, masih terkonfirmasi positif.

“Secara umum kondisi 11 pasien baik. Namun hasilnya masih positif,” kata Ketua Harian Penanganan Pencegahan Covid-19 Provinsi Maluku, Kasrul Selang kepada wartawan di kantor Gubernur, Senin (04/5/2020).

Rincian 11 pasien yang dirawat intens itu antaranya, Kasus 06 yang merupakan keluarga Nenek 74 tahun, sementara menjalani isolasi di Diklat BPSDM Maluku. Kasus 08 di RS Lantamal, Hallong, warga Saparua, Malteng.

Kasus 15 warga Ambon pelaku perjalanan dari Jakarta, Kasus 16 warga Simi, Kabupaten Bursel. Keduanya dirawat di RS Lantamal Hallong.

Kemudian, Kasus 17 mahasiswa asal Kabupaten Alor, NTT dari Buru yang dirawat di RST Latumeten. Kasus 18 pelaku perjalanan dari Bau-Bau, Kasus 19 dan Kasus 20 merupakan ABK KM Dobonsolo, Kasus 22  yang juga diisolasi di BPSDM Maluku. Sedangkan Kasus 21 dirawat RST Latumeten, Kasus 23 kini menjalani isolasi di Penginapan Senyum Bupolo, Buru.

Dikatakan, untuk Kasus 06 sudah enam kali uji swab, hasil PCR-nya masih positif.

“Jadi sudah 5 atau 6 kali masih positi,” bebernya.

Kasrul mengakui, ada salah satu pasien Covid-19 yang diambil swab hasilnya sudah negatif, namun masih menunggu hasil swab yang kedua, baru bisa dikatakan sembuh.

“Memang ada yang sudah negatif dari hasil swab tapi baru satu kali, kita masih menunggu satu kali lagi. Untuk pasien kasus berapa saya tidak hafal,” cetusnya.

Ditanya hasil swab dua Pasien Dalam Pengawasan (PDP) mendiang MA dan HT, kata Mantan Kadis PRKP Maluku ini, sampai saat ini masih diuji.

“Swab MA diuji di Laboratoriam Kesehatan DKI Jakarta, sedangkan HT di BTKL-PP Klas II Ambon,” ujarnya.

Hingga saat ini, di Maluku terdapat  lebih 40-an sampel swab yang masih diuji di Labkes Jakarta.

“Swab dari semua PDP yang ada di RS, dan beberapa dari hasil tracing,” pungkasnya. (BB-DIO)