BERITABETA.COM, Bula — Kepala Bidang (Kabid) Bina Marga Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Seram Bagian Timur (SBT) sedang mengikuti Pelatihan Kepemimpinan Administrator (PKA) angkatan ke-15 tahun 2025 di Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Maluku.

Novi mengungkapkan, aksi perubahan yang diusung dalam diklat PIM III ini yakni Sistem Penganggaran Jalan Terpadu Berbasis Geographic Information System (SATU JALAN GIS) dengan memilih Kecamatan Bula Barat sebagai pilot projectnya.

“Untuk pilot project saat ini kami ambil di Kecamatan Bula Barat, dengan konektivitas ke kawasan prioritas yang diambil dari Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan (LP2B) yang sebagian besar tersebar di Kecamatan Bula Barat,” ungkap Novi Rumata kepada beritabeta.com di Bula, Selasa (14/10/2025).

Dia menandaskan, permasalahan yang dihadapi SBT saat ini salah satunya kebutuhan anggaran yang besar untuk kebutuhan kegiatan peningkatan, pemeliharaan dan rehabilitasi jalan.

Menurutnya, pada sisi yang lain, kapasitas Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) SBT sangat terbatas.

“Untuk optimalkan penentuan prioritas penanganan jalan dan merancang skema pembiayaan multi-sumber, diperlukan sebuah sistem terpadu yang memanfaatkan teknologi GIS yang berbasis data spasial,” tandasnya.

Mantan Kepala Seksi Jalan ini membeberkan, dalam system ini ada tiga hal yang menjadi tolak ukur penentuan prioritas penanganan suatu ruas jalan.

Ia merincikan, tiga hal itu terdiri dari hasil survei kondisi jalan, hasil survei tipe perkerasan permukaan dibandingkan dengan data survei LHR dan akses kawasan prioritas daerah.

“Hasil penentuan prioritas ini kemudian akan dikalkulasikan kebutuhan anggarannya, serta skema pembiayaan multi-sumber yang memungkinkan pembiayaan satu ruas jalan dapat dilakukan dari beberapa sumber anggaran seperti APBD, APBN maupun dana CSR," bebernya.

Lulusan S1 Universitas Hasanuddin dan S2 Universitas Gadjah Mada ini mengaku, proyek perubahan ini telah disosialisasikan secara internal Dinas PUPR SBT.

Bahkan kata dia, rekan-rekannya di dinas tersebut juga dilibatkan langsung dalam pengambilan data survei dan pengolahan datanya, sehingga dipastikan teman-temannya di Dinas PUPR setempat sudah mampu menjalankan proyek perubahan ini.

“Pengoperasiannya dari dinas sendiri secara umum, karena akan ada singkronisasi langsung dengan tata ruang terkait kawasan-kawasan prioritas daerah. Secara khusus teman-teman di Bina Marga sudah siap jalankan sistem ini, mereka juga sudah dibekali dengan pengetahuan pengoperasian aplikasi pemetaan,” akuinya.

Dirinya berharap ke depan manfaat SATU JALAN GIS ini dapat berperan sebagai sarana pertimbangan dalam pengambilan keputusan oleh pemangku kebijakan di daerah ini, sehingga proses penganggaran jalan menjadi lebih efektif dan efisien.

“Manfaat kedepan SATU JALAN GIS ini diharapkan dapat berperan sebagai sarana pertimbangan dalam pengambilan keputusan oleh pemangku kebijakan daerah, sehingga proses penganggaran jalan menjadi lebih efektif dan efisien,” harapnya. (*)

Pewarta : Azis Zubaedi