Saadiah Uluputty Dorong Sertifikasi Tenaga Kerja Konstruksi dan Percepatan Infrastruktur di SBT
BERITABETA.COM, Bula — Anggota DPR RI dari Daerah Pemilihan (Dapil) Maluku, Saadiah Uluputty kembali menunjukkan komitmennya memperjuangkan pembangunan di wilayah kepulauan, khususnya di Kabupaten Seram Bagian Timur (SBT).
Komitmen itu ditunjukkan dengan menginisiasi kehadiran Balai Jasa Konstruksi Wilayah VII Jayapura untuk melaksanakan Program Sertifikasi Tenaga Kerja Konstruksi Padat Karya di Bula, Minggu (30/11/2025).
Diketahui, kegiatan ini dihadiri oleh Pembina Jasa Konstruksi Ahli Muda Wahyu Manambun bersama tim, Bupati dan Wakil Bupati SBT, pimpinan OPD, anggota DPRD, tokoh pemuda, serta masyarakat setempat.
Suasana kegiatan berlangsung hangat dan penuh antusias, menunjukkan tingginya harapan masyarakat terhadap peningkatan kapasitas tenaga kerja lokal.
Saadiah Uluputty dalam sambutannya menegaskan, sertifikasi tenaga kerja adalah pintu masuk penting untuk membuka peluang kerja lebih luas bagi masyarakat SBT yang selama ini menghadapi keterbatasan kompetensi formal di bidang konstruksi.
“SBT memiliki banyak kebutuhan infrastruktur, mulai dari jalan, air bersih, fasilitas publik, hingga sarana hunian. Karena itu pelatihan dan sertifikasi ini menjadi bagian dari sinergi dan kolaborasi membangun SBT. Kami ingin tenaga lokal siap terlibat dan tidak hanya menjadi penonton,” tegas Saadiah Uluputty.
Dia mengungkapkan, kolaborasi Balai Jasa Konstruksi, Pemerintah Daerah (Pemda) serta Komisi V DPR RI harus terus diperkuat agar pembangunan di wilayah timur berjalan lebih merata dan berkeadilan.
Ia menilai, kegiatan sertifikasi ini sangat strategis karena memberikan standar kompetensi resmi kepada tenaga kerja setempat, sehingga mampu bersaing dalam proyek-proyek konstruksi baik skala daerah maupun nasional.
“Program padat karya seperti ini juga membantu ekonomi masyarakat secara langsung,” ungkapnya.
Selain membuka kegiatan, anggota Komisi V DPR-RI ini bersama Balai Cipta Karya dan Pemda setempat turut melakukan peninjauan lapangan ke beberapa lokasi yang membutuhkan pembangunan dan rehabilitasi infrastruktur.
Lokasi-lokasi itu tambah dia, mulai dari titik-titik akses jalan, fasilitas air bersih, hingga sarana pelayanan publik yang selama ini menjadi keluhan masyarakat.
“Tantangan infrastruktur di SBT cukup besar. Tapi dengan kolaborasi, langkah kecil seperti sertifikasi hari ini akan menjadi pijakan untuk pembangunan yang lebih kuat dan berkelanjutan,” tambahnya.
Dalam kesempatan tersebut, masyarakat SBT menyambut kegiatan ini sebagai angin segar, karena sertifikasi konstruksi bukan hanya meningkatkan kemampuan, tetapi juga membuka peluang peningkatan pendapatan dan akses pekerjaan. (*)
Editor : Redaksi