BERITABETA.COM, Namlea - Anggota Komisi V DPR RI Dapil Maluku, Saadiah Uluputty, ST, menyampaikan dukungannya atas pelaksanaan kegiatan Sekolah Lapang (SL) Gempa Bumi dan Tsunami yang digelar  Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) di Hotel Kainawa Namlea, Kabupaten Buru, Sabtu (11/10/2025).

Dukungan ini disampaikan Uluputty saat menghadiri kegiatan SL Gempa Bumi dan Tsunami yang mengusung tema “10 Tahun SLG: Membangun Budaya Sadar, Siaga, dan Selamat dalam Menghadapi Gempabumi dan Tsunami” ini.

Kegiatan ini juga dihadiri berbagai unsur pemerintah, lembaga kebencanaan, serta masyarakat.

Hadir secara langsung Asisten III Setda Kabupaten Buru mewakili Bupati Buru, Kepala Stasiun Geofisika Ambon Bapak Djati Cipto Kuncoro, S.Si., M.Ling, Kepala BPBD Kabupaten Buru, serta para pejabat BMKG dari pusat dan daerah.

Sementara itu, Deputi Bidang Geofisika BMKG Dr. Nelly Florida Riama, M.Si, Kepala Biro Perencanaan BMKG, dan Kepala Balai Besar MKG Wilayah IV Makassar turut bergabung secara daring bersama para Kepala UPT dan ULT Geofisika seluruh Indonesia.

Saadiah Uluputty menegaskan pentingnya kegiatan SL sebagai sarana edukasi dan transfer ilmu pengetahuan kepada masyarakat agar lebih siap menghadapi bencana.

 

“Pelaksanaan kegiatan ini menjadi ruang untuk memberikan pengetahuan dan mengajak masyarakat agar sadar akan situasi atau bencana yang datangnya tidak diduga-duga. Bencana bisa datang kapan saja. Karena itu, kegiatan seperti ini adalah bagian dari transfer ilmu, edukasi, dan langkah-langkah mitigasi yang harus diketahui oleh masyarakat,” ujar Saadiah.

Ia juga menambahkan bahwa edukasi kebencanaan bukan hanya tanggung jawab pemerintah atau BMKG, tetapi merupakan tanggung jawab kolektif seluruh elemen masyarakat.

“Dari sekolah, komunitas, hingga keluarga — semua punya peran untuk menyiapkan diri menghadapi bencana. Kesiapsiagaan adalah wujud cinta terhadap kehidupan,” tegasnya.

Saadiah, yang dikenal aktif memperjuangkan isu-isu kebencanaan dan lingkungan di Komisi V DPR RI, juga mengapresiasi sinergi antara BMKG dan pemerintah daerah dalam meningkatkan kesadaran dan kesiapan masyarakat menghadapi risiko gempa dan tsunami di wilayah Maluku.

Ia berharap kegiatan seperti ini terus diperluas ke daerah-daerah lain, terutama wilayah pesisir dan rawan bencana.

“Kita ingin Maluku menjadi daerah yang tangguh bencana. Edukasi seperti ini sangat penting agar masyarakat tidak hanya siap secara fisik, tetapi juga memiliki pengetahuan yang cukup dalam menghadapi situasi darurat,” pungkasnya.

Kegiatan ini diakhiri dengan simulasi kesiapsiagaan bencana dan dialog interaktif antara peserta dengan para narasumber dari BMKG.

Antusiasme peserta tampak tinggi, mencerminkan semangat baru masyarakat Buru dalam membangun budaya sadar dan tanggap terhadap Bencana (*)

Editor : Redaksi