BERITABETA.COM, Ambon - Deputi I Kantor Staf Presiden (KSP) Febry Calvin Tetelepta, tetap berkomitmen untuk tampil sebagai kontestan di Pilkada Maluku 2024 mendatang.

Komitmen ini telah disampaikan pada tanggal 19 Agustus 2023 lalu bersamaan dengan HUT Provinsi Maluku ke 78.

Mediator ulung di lingkaran Kantor Kepresidenan ini bahkan mengaku tak menghiraukan hasil survei LSI yang baru saja dipublish.

"Itu bagian dari motivasi. Intinya saya tetap komitmen mengabadikan diri untuk Maluku lebih baik. There is a decisive ending (ada akhir yang menentukan,"ungkapnya kepada media ini, Senin (29/8/2023).

Febry juga mengaku tidak terpengaruh dengan hasil survei yang telah dipublish,  karena survei itu dilakukan jauh sebelum dirinya menyampaikan keputusan untuk tampil sebagai bakal calon gubenur.

Menurutnya pelaksanaan Pikada Maluku yang akan dihelat pada tahun 2024 mendatang, akan penuh dengan persaingan dan kejutan.  Dan saat ini hasil survei itupun belum bisa dijadikan ukuran keberhasilan balon di masa mendatang.

"Masih jauh untuk menyimpukan semua itu, namun ini menjadi tanda adanya dinamika politik yang makin mengemuka. Intinya saya siap lahir bathin," ungkapn

Febry menganalogikan kondisi politik lokal kekinian menuju pilkada Maluku tahun 2024, ibarat bermain game puzzle. Saat ini permainannya masih dimulai dengan menyusun bagian-bagian yang terpisah untuk mencari bentuknya. 

“Salah satunya adalah survei itu, jadi itu baru bagian-bagian dari strategi yang dimainkan. Meskipun itu adalah survei dengan metode yang ilmiah namun belum bisa dijadikan pijakan kedepan, karena politik itu statis dan dinamis terus mengakami perubahan-perubahan kedepan,” paparnya.

Ia mengaku pasca menyatakan sikap untuk tampil dikontestasii politik lokal Maluku, banyak pihak yang telah menyampaikan dukungan kepadanya.

"Biarlah hasil survei itu menjadi ikhtiar bagi kami. Dan saat ini kami terus  berproses," pungkasnya.

Lebih jauh Ia menguraikan, dinamika politik lokal Maluku yang saat ini mulai memanas adalah sebuah bentuk apresiasi publik yang harus dimaknai sebagai sesuatu yang lumrah.

"Sudah pasti ada strategi dan ancang-ancang yang harus dilakukan. Begitupun yang kami lakukan saat ini. Yang terpenting dalam proses politik ini harus bisa menghasilkan sesuatu yang lebih baik kedepan untuk Maluku," bebernya (*)

Editor : Redaksi