BERITABETA.COM– Politisi PKS Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB)  ini sukses melenggang ke Senayan pada Pileg 2019 melalui dapil Sumbawa. Dia adalah H. Johan Rosihan. Sosok ini akan menggantikan  Fahri Hamzah yang memilih tidak  mencalonkan diri menjadi Anggota DPR RI di Pemilu 2019 lalu.

Johan Rosihan, lolos menjadi anggota dewan, dari tiga kursi untuk Caleg DPR RI Dapil NTB I di Pulau Sumbawa, Johan berhasil unggul dengan jumlah suara 46.293 dan suara partai 101.058.

Caleg nomor urut 01 ini, tampaknya dipersiapkan untuk mengganti Fahri Hamzah. Sosok Johan saat menjabat Ketua Fraksi PKS DPRD NTB, dikenal sangat kritis dengan kebijakan eksekutif. Terlebih lagi soal anggaran, karena Johan juga pernah menjadi Juru Bicara Badan Anggaran DPRD NTB.

Johan juga dikenal sebagai relawan kemanusiaan. Saat bencana gempa di Lombok, maupun banjir di Bima dan Sumbawa, Johan selalu turun tangan langsung membantu masyarakat.

Meskipun demikian, Johan memiliki gaya politik sendiri yang berbeda dengan Fahri Hamzah. Dia menyerahkan pada masyarakat untuk menilai perbedaannya.”Karenanya, saya tidak mau mengubah passion itu untuk kemudian tampil seperti Bang Fahri. Saya akan tampil sebagai diri saya sendiri,” ujarnya, Minggu 19 Mei 2019.

Menyerahkan bantuan saat melakukan reses

Bagi Johan, untuk menjadi terkenal layaknya Fahri Hamzah bukan substansi, tetapi yang paling utama bagaimana merealisasikan amanat yang diberikan rakyat untuknya.

“Dalam keyakinan saya, menjadi terkenal dan diakui sebagai tokoh nasional bukanlah substansi. Yang terpenting, bagaimana kita bisa memperjuangkan pembangunan yang bermanfaat, terutama bagi daerah yang memilih kita,” ungkapnya.

Johan mengutarakan niatnya untuk membuat pilot project tentang daerah pesisir dengan destinasi wisata. “Konsen saya lebih kepada pemberdayaan. Seperti yang saya sampaikan bahwa politisi itu memiliki passion yang berbeda dan punya cara tersendiri untuk mendekati rakyat. Bagaimana politisi itu mendapatkan mandat, maka begitu pula cara dia bekerja selama lima tahun,” ujarnya.

Johan mengatakan selain menjadi politisi ia juga volunteer kemanusiaan yang aktif di berbagai lembaga sosial kemanusiaan yang bersentuhan langsung dengan masyarakat sehingga tentunya masyarakat bisa menilai sendiri.

Bagi Johan dalam diri Anggota DPR itu melekat tiga fungsi sekaligus yakni budget, legislasi, dan pengawasan. “InshaAllah saya akan menyeimbangkan tiga fungsi ini secara proporsional,” ungkapnya.

Ia menyebutkan di dapilnya (Pulau Sumbawa) masih banyak yang harus diperjuangkan selain infrastruktur, yakni masyarakat golongan minoritas tapi marginal (petani, peternak, dan nelayan) agar mereka mendapatkan kehidupan yang lebih sejahtera. Untuk itu ia akan memperjuangkan bagaiman ketiga kelompok tersebut mendapatkan akses di pusat.

Berbicara tentang pesisir selalu identik dengan kemiskinan, kemelaratan, ketidakteraturan karenanya berkaca dari negara lain yang sukses menata wilayah pesisirnya, Johan mengutarakan niatnya untuk membuat pilot project tentang daerah pesisir dengan destinasi wisata.

“Konsen saya lebih kepada pemberdayaan. Seperti yang saya sampaikan bahwa politisi itu memiliki passion yang berbeda dan punya cara tersendiri untuk mendekati rakyat. Bagaimana politisi itu mendapatkan mandat maka begitu pula cara dia bekerja selama lima tahun,” ujarnya. (BB-DIO)

Sumber : hariannusa.com/ viva.co.id